Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Pers Mustafa Layong mengatakan, bahwa teror pengiriman bangkai hewan yang dialami Tempo sebagai bentuk ancaman kerja-kerja jurnalistik. Dia meminta pemerintah untuk tidak menganggap rentetan teror kepada pers itu dengan santai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Teror ini tidak boleh dianggap santai. Berapa banyak serangan berakibat terhadap jiwa yang berawal dari teror-teror semacam ini," kata Mustafa ketika dihubungi pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mustafa mengatakan pernyataan Hasan Nasbi terhadap teror yang dialami Tempo menunjukkan ketidakpahaman pemerintah soal Undang-undang Pers dan prinsip demokrasi. Selain itu, dia menilai bahwa pemerintah tidak peduli terhadap keselamatan warga negaranya. "Terlebih jurnalis yang bekerja untuk kepentingan publik," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi berujar bahwa tidak perlu memperbesar peristiwa teror itu. Respons itu ia sampaikan ketika ditanya ihwal teror pengiriman kepala babi yang ditujukan ke jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau akrab disapa Cica.
Nasbi justru melempar guyon agar kepala babi yang dikirimkan ke Kantor Tempo itu untuk dimasak. Menurut dia, Cica juga merespons teror pengiriman kepala babi itu dengan lelucon. "Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 21 Maret 2025.
Sepekan terakhir, Tempo tercatat kedapatan dua kali dikirimkan teror berupa bangkai hewan oleh orang tidak dikenal. Peristiwa pertama terjadi pada 19 Maret 2025.
Kala itu, kantor redaksi Tempo menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga. Paket tersebut dikirim oleh kurir yang memakai atribut aplikasi pengiriman barang.
Kantor redaksi Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. Petugas kebersihan Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi Tempo. Sebelum bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror. Narasi itu tertulis, “sampai mampus kantor kalian”.
Menurut Setri, kiriman tikus adalah teror terhadap kerja media dan kebebasan pers. “Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis,” katanya. “Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi setop tindakan pengecut ini.”
Pilihan Editor: Tanggapan Komisioner Kompolnas Atas Teror Kepala Babi ke Tempo