Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Seminar Kebangsaan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Pancasila dan UUD 1945 merupakan dasar kenegaraan yang dapat mempersatukan berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk. “Di sinilah bertemu semua kelompok, Pancasila adalah titik temu,” ujar Ma’ruf melalui rekaman yang diperdengarkan pada acara Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, hari Rabu 28 November 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ma’ruf mengatakan perjuangan panjang dan sulit dalam mempersatukan berbagai agama, suku, dan budaya telah berhasil dilalui oleh para pendiri bangsa. Mereka, ujar Ma’ruf berhasil meletakkan dasar kenegaraan Indonesia, yang terdiri dari dua pilar utama, yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Baca: Artha Graha Soal Foto Tomy Winata Pegang Kaus Jokowi - Ma'ruf ...
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Ma’ruf, Pancasila muncul sebagai pemersatu, setelah sebelumnya masing-masing kelompok ingin pemikirannya yang menjadi dasar negara. Ma’ruf mengatakan Soekarno adalah tokoh yang perlu diberi penghargaan karena telah berhasil merumuskan Pancasila.
Sama halnya dengan Pancasila. UUD 45 juga merupakan suatu pencapaian dari para pemimpin terdahulu, bagaimana mereka mengelola negara dan mengatur mekanismenya. Menurut Ma’ruf umat Islam menyebut UUD45 sebagai kesepakatan nasional, kesepakatan sesama saudara dan setanah air. “Bagi tokoh nasionalis, Pancasila adalah lambang kebangsaan yang religius. Bagi kelompok islam pancasila adalah kebangsaan yang bertauhid,” kata dia.
Baca: Dinilai Ma'ruf Amin Tak Punya Tujuan Jelas, Ini ...
Ma’ruf Amin melanjutkan karena dua pilar utama itulah lahir NKRI. Pilar ini harus tetap dijaga agar tetap kokoh pula kuat. Ia pun mengatakan perlu upaya yang maksimal untuk menjaga keutuhan NKRI. “Karena itu upaya maksimal yang harus kita lakukan.”