Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Muhammad Akmal Sajid membawa 10 kilogram tinja sapi yang dibungkus dengan karung beras dalam unjuk rasa Indonesia Gelap. Aksi itu mengkritik 100 hari Prabowo Subianto berkuasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, Dia mengatakan saat demonstrasi berlangsung, Akmal menyepuk tahi sapi itu di depan kompleks pemerintahan dan kantor Kepolisian Daerah Jawa Tengah. "Kotoran sapi ini simbol puncak kemarahan kami karena Prabowo dan kroni-kroninya telah mengotori rumah rakyat," ujar Akmal saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berujar saat unjuk rasa Indonesia Gelap di Semarang, mahasiswa berbagai kampus memberikan orasi kekecewaan kepada pemerintahan Prabowo. Sekitar seribu mahasiswa yang mengepung kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Gubernur Jawa Tengah, dan Polda Jawa Tengah. Mereka mengkritik pemangkasan anggaran yang berdampak terhadap dunia pendidikan.
Sejumlah pos anggaran pendidikan terancam dipotong untuk program prioritas pemerintah, seperti makan bergizi gratis. Akmal mengatakan para mahasiswa makin gondok karena banyak kementerian mengangkat staf khusus atau stafsus yang justru menambah beban fiskal pemerintah.
Adapun Akmal bercerita dari mana mendapatkan tinja sapi itu. Ia mengendap-endap menuju kandang sapi Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro dengan menenteng karung beras kosong pada Selasa dinihari, 18 Februari 2025.
Agar tak ditangkap petugas satuan pengamanan kampus, Akmal pergi bersama dua mahasiswa Undip. Kamuflasenya, tahi sapi itu akan digunakan sebagai sampel praktikum.
Dengan kedua tangan tak bersarung, Akmal buru-buru memasukkan tinja sapi ke karung. Ia berhasil memenuhi karung beras 10 kilogram itu dan membawa ke Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Undip.
Francisca Christy Rosana berkontribusii dalam penulisan artikel ini.
Simak laporan lengkapnya di Majalah Tempo: