Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Muwaffiq Rosyadi, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Airlangga, meraih penghargaan pada ajang Young ASEAN Leaders Policy Initiative (YALPI). Rekomendasi kebijakan publik yang diinisiasi Muwaffiq dianugerahi sebagai inisiatif terbaik dalam konferensi tahunan yang digelar di Bangkok, Thailand, tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rekomendasi yang disusun Muwaffiq bertajuk "Sustainable Mobility Initiative: Accessible Public Transportation for All". Kertas kerja kebijakan publik ini berupaya menjawab masalah transportasi massal di Bangkok. Menurut Muwaffiq, warga Bangkok cenderung menggunakan kendaraan pribadi ketimbang transportasi publik. Penyebabnya adalah minimnya koneksi beberapa moda transportasi publik serta rendahnya aksesibilitas infrastruktur stasiun atau terminal bagi masyarakat lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam rekomendasinya, Muwaffiq menggagas tiga poin penyelesaian masalah tersebut, yaitu mengintegrasikan beberapa moda transportasi publik seperti bus, meningkatkan aksesibilitas infrastruktur transportasi, serta menjadikan sistem transportasi publik di Bangkok lebih ramah lingkungan alias rendah emisi.
Muwaffiq menilai persoalan tersebut relevan dengan studi administrasi publik yang tengah digelutinya di Unair. Program studi ini mempelajari tahapan-tahapan krusial dan dinamika dalam pembuatan kebijakan publik. "Melalui program YALPI ini, saya memperoleh insight dan perspektif yang lebih komprehensif mengenai proses desain kebijakan dari pemateri yang merupakan Direktur 101 Public Policy Think Tank,” kata Muwaffiq dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Februari 2024.
Young ASEAN Leaders Policy Initiative (YALPI) merupakan program konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Politik, Chulalongkorn University, Thailand. Acara yang dihelat pada 5-10 Februari ini mengundang delegasi pemuda yang tidak terbatas dari negara-negara anggota ASEAN.
Menurut Muwaffiq, dalam rangkaian kegiatan YALPI, peserta melakukan praktik pembuatan desain kebijakan dalam format policy white paper. Dia berharap kegiatan di luar kampus semacam ini sangat penting bagi mahasiswa. “Selagi kita masih berstatus sebagai mahasiswa, program seperti ini sangat bagus untuk memperkaya portofolio sekaligus mempelajari hal-hal di luar perkuliahan," ujarnya. Penghargaan, menurut dia, hanya bonus.