Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mahasiswa Unimma Ciptakan Produk Pendamping MPASI dari Meniran, Bisa Atasi Stunting

Mahasiswa Unimma membuat makanan pendamping ASI (MPASI) Organik dengan ekstrak daun meniran sebagai alternarif peningkatan sistem kekebalan tubuh.

24 Juni 2023 | 21.01 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mahasiswa PKM Unimma yang menciptakan makanan pendamping MPASI berbahan daun meniran untuk mencegah stunting.(Tempo/Arimbihp)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang atau Unimma membuat produk makanan pendamping air susu ibu (MPASI) berbahan organik dengan ekstrak daun meniran. Produk yang diberi nama Growmuno ini sebagai alternatif peningkatan sistem kekebalan tubuh bayi dan pencegah stunting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proyek Program Inovasi Mahasiswa (PKM) tersebut dikerjakan Ayu Retnoningrum bersama empat rekannya yang dari program studi Farmasi Unimma yakni Putri Uswatun Khasanah, Larisa Yusriah, Alifia Nabilah Nur'Azizah, dan Restyca Amalia Putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ide ini tercetus karena kami ingin turut berpatisipasi dalam upaya pengurangan stunting sesuai dengan program yang sedang dicanangkan pemerintah," kata Ketua Kelompok PKM Universitas Muhammadiyah Magelang Ayu Retnoningrum saat ditemui Tempo pada Jumat, 23 Juni 2023.

Ayu mengatakan meniran dipilih karena mengandung lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, asam lemak, vitamin C, kalium, tanin, geraniin, filantin, dan hipofilantin yang dapat menjaga kekebalan tubuh bayi. Menurut Ayu, karena memiliki manfaat menjaga daya tahan tubuh, kandungan dari meniran juga bisa mencegah Covid-19.Produk Growmuno pendamping asi berbahan meniran buatan mahasiswa Farmasi Unimma. Dokumentasi: Istimewa.

Selain meniran, Ayu dan rekan-rekannya memadukan Growmuno dengan daging, labu, wortel, dan sayuran lainnya yang dikeringkan. Cara membuat Growmuno juga cukup mudah yakni hanya dengan direbus menggunakan air kurang lebih lebih 10-15 menit. "Kami mengemasnya dalam bentuk kering dengan kemasan 200 gram untuk 15 kali konsumsi bayi," ujar Ayu.

Satu pouch dapat bertahan lebih dari enam bulan dalam keadaan tertutup dan kedap air. Produk tersebut mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. "Rencananya, untuk berbagai penelitian dan sampling akan segera selesai. Pada 15 Juni 2023, Growmuno mulai dipasarkan," ujarnya.

Ia berharap, jika sudah dipasarkan secara luas, manfaat Growmuno bisa dirasakan banyak orang dan bisa merambah pasar internasional. "Semua prosesnya tanpa bahan pengawet. Semoga Growmuno  bisa segera dipasarkan dan mencukupi gizi seluruh anak-anak di Indonesia," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus