CARA bos memperlakukan karyawan sering mirip orang memelihara ayam: kakinya diberi tali yang panjang, tapi ujungnya tetap dipijak. Artinya, terkesan dibebaskan tapi sesungguhnya tetap diikat atau bahkan dipasung. Seperti disiarkan sebuah majalah komputer di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 20 juta buruh Amerika terus-menerus diintai para juragannya. Menurut kantor berita Reuters akhir Mei lampau, majalah Macworld yang bermarkas di San Francisco itu telah melakukan survei pertama berskala nasional. Mereka mendapatkan gambaran, para manajer dari 301 korporasi top terlibat dalam urusan ini. Hasil survei yang disiarkan dalam penerbitan terbarunya menunjukkan, lebih dari 21% responden, dan 30% di perusahaan- perusahaan besar, telah terlibat memata-matai arsip komputer pekerjanya serta jaringan komunikasi lainnya. Menurut majalah itu, undang-undang melarang sembarang penyadapan telepon dan kontak data, kecuali oleh penegak hukum dan polisi yang sudah beroleh izin pengadilan. Jadi, para juragan tidak termasuk di situ. Namun, kejadiannya, mereka mengintip pekerjanya melalui layar sirkuit TV, menyadap telepon mereka, pesan-pesan tertulis melalui alat elektronik, dan jaringan komunikasi lainnya, serta menggeledah lewat arsip komputer 24 jam sehari baik setahu atau tanpa diketahui si pekerja. Para pekerja yang mendapat peringatan dari pengintipnya hanya 31% dari kasus. Menurut majalah itu, sasaran pengintaian ini adalah untuk menghitung produktivitas, menyigi arus kerja, memantau pencurian, dan juga untuk mengintip kegiatan mata-mata. Kenyataan ini mendorong beberapa anggota Kongres mempertanyakan apakah ada monitoring yang fair. Sebuah rancangan undang-undang menghendaki agar para pengusaha memberi peringatan awal jika ada karyawannya yang teledor. Dan pemantauan para pekerja supaya dibatasi cuma dua jam dalam seminggu. Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini