Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Megawati Contohkan Makanan Tanpa Minyak Goreng: Pepes hingga Masakan Sunda

Megawati Soekarnoputri, menjelaskan ada berbagai olahan makanan yang bisa dimasak tanpa menggunakan minyak goreng.

29 Maret 2022 | 06.33 WIB

Kader PDI Perjuangan mengikuti acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022. Demo masak ini diselenggarakan berkaitan dengan pernyataan Ketum PDIP Megawati soal antrean pembelian minyak goreng akibat kelangkaan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Kader PDI Perjuangan mengikuti acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin, 28 Maret 2022. Demo masak ini diselenggarakan berkaitan dengan pernyataan Ketum PDIP Megawati soal antrean pembelian minyak goreng akibat kelangkaan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menjelaskan ada berbagai olahan makanan yang bisa dimasak tanpa menggunakan minyak goreng. Mantan Presiden Indonesia itu mencontohkan seperti masakan Sunda yang cara pengolahannya banyak tanpa digoreng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Budaya kuliner Sunda yang saya tahu nggak bisa (makan) kalau tidak ada sambal atau sampeu (urab) dari daun singkong atau daun ubi," ujar Megawati di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin, 28 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Cara lain masyarakat Sunda mengolah makanan, menurut Megawati, adalah dengan memepes ikan mas dan membakar ayam. Selain itu, Megawati mengatakan masyarakat Sunda juga gemar memakan sayur mentah bersama dengan sambal. 

"Jadi kenapa kok saya dibilang 'Ibu ini tidak peduli kalau tidak ada minyak goreng', saya sangat peduli. Tapi anak-anak kita dikasih apa kalau ibu-ibu seharian antre minyak goreng? Anak-anak sudah dibuatkan makan belum ya kalau sudah pulang sekolah?" kata Megawati. 

Ucapan Megawati soal antrean minyak goreng dilontarkannya saat menjadi pembicara di acara tentang stunting yang digelar BKKBN. Menurut mantan Presiden Indonesia itu, harusnya masyarakat bisa beralih menggunakan metode memasak yang lain jika harga minyak goreng melambung. 

"Saya tuh sampai ke ngelus dodo, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng. Sampai begitu rebutannya," kata Megawati. 

Sikap Megawati itu mendapat kecaman dari berbagai pihak. Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan tindakan Mega kurang peka terhadap kondisi masyarakat saat ini. 

"Pernyataan tersebut kurang peka dan tak solutif. Karena mestinya Megawati meminta Jokowi dan Puan, sebagai Presiden dan Ketua DPR tuk amankan pasokan minyak goreng, bukan meminta rakyat merebus makanan," kata Ujang saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Maret 2022. 

Ujang mengatakan tidak semua hidangan dapat direbus seperti saran Megawati. Selain itu, saran Megawati dianggap tidak menyentuh akar permasalahan dari minyak goreng langka

"Kelihatannya kepekaan elite terhadap penderitaan rakyat mulai terkikis, mulai luntur dan hilang," kata Ujang. 

 

 

 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus