Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mengenal Akmil, Tempat Pembekalan Anggota Kabinet Prabowo di Magelang

Akmil bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada 31 Oktober 1945.

24 Oktober 2024 | 07.44 WIB

Gerbang Akademi Militer Magelang (Dok.akmil.ac.id)
Perbesar
Gerbang Akademi Militer Magelang (Dok.akmil.ac.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan menambah pembekalan bagi seluruh anggota Kabinet Merah Putih di Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah. Prabowo mengharapkan koordinasi-koordinasi yang dilakukan dapat membawa manfaat banyak bagi kinerja pemerintahnnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden mengungkit lahirnya Republik Indonesia melalui perebutan kemerdekaan secara fisik di daerah-daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dan daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah. Mulai ratusan tahun dikenal sebagai darah perjuangannya Pangeran Diponegoro,” katanya dalam Sidang Kabinet paripurna di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2024.

Kepala negara menyebut acara di Gunung Tidar cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, dan tradisi cinta tanah air. Dalam kesempatan yang sama, Prabowo membela pembentukan kabinet gemuknya.

“Jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan yang secara strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah-pemerintah sebelumnya. Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tetapi memang bangsa kita bangsa yang besar,” katanya.

Sejarah Akmil

Akademi Militer atau Akmil merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan berlokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah. 

Dikutip dari laman resminya, sejarah Akmil bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. 

Dalam perkembangannya, MA Yogyakarta yang telah meluluskan dua angkatan pada 1950, karena alasan teknis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland.

Pada kurun waktu yang sama di berbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI pada waktu itu.

Selanjutnya pada 1951, ada banyak sekolah perwira TNI AD yang didirikan. Hal itu mendorong gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada 1952. 

Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.

Pada 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang. Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). 

Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Udarat kemudian berubah nama menjadi Akabri Bagian Darat pada 29 September 1979 dan dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Selain itu, sejak 1 April 1999 Polri secara resmi terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Begitu pula dengan Akademi Kepolisian yang terpisah dari AKABRI. Oleh karena itu, AKABRI pun ikut berubah nama menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU.

Sebagai Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes TNI AD, yang berkedudukan langsung di bawah Kasad, Akmil di Magelang ini memiliki tugas pokok untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Saptamarga, pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Perwira, berkualifikasi Akademis Program Diploma IV Pertahanan serta jasmani yang samapta.

Saat ini, struktur organisasi Akmil dipimpin oleh seorang Gubernur Akmil yakni Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha. Adapun lembaga pendidikan militet ini menyediakan beberapa program studi, antara lain: Teknik Sipil Pertahanan, Teknik Mesin Pertahanan, Teknik Elektro Pertahanan, Manajemen Pertahanan, Administrasi Pertahanan. 

NI MADE SUKMASARI | DANIEL A. FAJRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus