Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau para pengurus masjid (takmir) memerikan pelayanan terbaik kepada para pemudik selama masa mudik Lebaran 2025. Imbauan ini ditegaskan melalui Surat Edaran Menteri Agama Nomor 2 tahun 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mengimbau kepada pengelola masjid untuk membuka masjid selama 24 jam pada masa mudik, memberi penanda keberadaan masjid atau musala, memberi layanan toilet dan air wudu, menyediakan makanan ringan dan air minum untuk takjil bagi pemudik," tulis surat edaran yang diterbitkan pada 14 Maret 2025 tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Agama juga mengingatkan takmir masjid untuk senantiasa menjaga kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan ketertiban masjid atau musala selama arus mudik. Lantaran surat edaran ini, beberapa masjid di luar Jakarta mulai menerapkan program Masjid Ramah Musafir dan Dhuafa dengan memberikan layanan persinggahan bagi para pemudik.
Salah satu masjid yang memberikan layanan bagi pemudik adalah Masjid Jami' Jabalul Khoir, Simpang Lima Purwodadi. Menurut Ketua Dewan Keluarga Masjid Jami' Jabalul Khoir, Abdul Syukur, para pemudik dapat beristirahat di masjid tersebut jika lelah di jalan. "Kami mmemiliki parkir yang sangat luas dan penginapan bagi para pemudik yang kemalaman," kata Abdul Syukur dalam video yang diterima Tempo, Ahad 23 Maret 2025.
Selain memberikan tempat untuk beristirahat, Masjid Jami' Jabalul Khoir juga menyediakan layanan kesehatan bagi pemudik. "Kemudian bagi pemudik yang merasa kurang enak badan dapat mengunjungi klinik yang ada di Masjid Jami' Jabalul Khoir," kata Abdul.
Kepala Sub Direktorat Kemasjidan Kementerian Agama, Akmal Salim Ruhana, menyebutkan ada 4559 masjid di seluruh Indonesia yang menerapkan secara serentak layanan kepada pemudik. Layanan pengelola masjid ini merupakan bagian dari program Masjid Ramah Musafir dan Dhuafa. "Implementasinya di masjid-masjid di daerah yang mulai bergerak, antara lain adanya layanan kesehatan," kata Akmal Salim Ruhana.
Selain meminta takmir masjid melayani pemudik saat mudik Lebaran, Menteri Agama juga meminta ceramah Ramadan dan khutbah Idul Fitri perlu menjunjung tinggi persatuan. Nasaruddin Umar meminta agar ceramah dilakukan dengan pesan toleransi dan tidak memecah belah umat.
Sebelumnya, Kementerian Agama mengeluarkan surat edaran tentang panduan penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Surat edaran tersebut ditetapkan pada tanggal 14 Maret 2025 dan ditandatangani Menteri Agama Nasaruddin Umar.