Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Meski Adik-Kakak, Rachmawati Soekarnoputri dan Megawati Beda Pandangan Politik

Rachmawati Soekarnoputri selama ini dikenal selalu berbeda arah politik dengan kakaknya, Megawati Soekarnoputri.

4 Juli 2021 | 07.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
rachmawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rachmawati Soekarnoputri meninggal setelah terpapar Covid-19 pada Sabtu, 3 Juli 2021, pukul 06.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putri Presiden Soekarno itu selama ini dikenal selalu berbeda arah politik dengan kakaknya, Megawati Soekarnoputri. Misalnya, ketika mendirikan Partai Pelopor pada 2002, Rachmawati terang-terangan menyebut Megawati hanyalah anak biologis Soekarno, bukan anak ideologis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rachmawati juga pernah menuding Ketua Umum PDI Perjuangan itu telah melakukan makar saat menjadi wakil presiden pendamping presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999-2001.

Rachmawati menyebut makar yang dilakukan Megawati terjadi ketika Gus Dur hendak menetapkan Chairuddin Ismail sebagai Kapolri. Menurut dia, Megawati melakukan tindakan insubordinasi atas pilihan Gus Dur agar Suroyo Bimantoro bisa menjadi Kapolri.

Dilansir dari berbagai sumber, Rachmawati pernah menyebut kakaknya itu membuka peluang penyebaran komunisme di Indonesia, karena menjadi bagian dari pemerintah yang mengajarkan rakyat untuk berbuat tidak adil.

Rachmawati Soekarnoputri juga menyinggung ketika Megawati menjabat sebagai presiden kelima menandatangani amandemen ketiga dan keempat UUD 1945. Ia menilai keputusan tersebut karena Megawai ingin menjalankan pemerintahan yang liberal kapitalistik.

Dikancah politik, Rachmawati bergabung dengan Partai NasDem pada 2012. Adik dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini mengaku punya visi dan misi yang sama dengan partai yang dipelopori Surya Paloh.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno ini hanya 2 tahun bertahan di NasDem. Pada 2014, ia memutuskan untuk mundur karena sikap politik yang bersebrangan. Partai NasDem ketika itu mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sedangkan Rachmawati mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

NasDem bukan menjadi partai terakhir dalam karier politik Rachmawati. Anak ketiga dari lima bersaudara ini kemudian bergabung dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Rachmawati Soekarnoputri merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina di partai tersebut.

Friski Riana

Friski Riana

Reporter Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus