Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Perang merupakan bagian komponen penting dalam sistem pertahanan negara, di Indonesia sendiri komponen-komponen ini disebut dengan istilah Alutsita. Alutsita merupakan kepanjangan dari Alat utama sistem pertahanan, hal yang berkaitan dengan sistem senjata, kendaraan, dan perlengkapan militer dan komponen-komponennya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap kapal-kapal perang di Indonesia selalu diberi inisial KRI artinya Kapal Perang Republik Indonesia. Kapal perang sendiri, merupakan item persenjataan yang dimiliki Tentara Angkatan Laut (TNI AL) Armada Pemukul miliki jenis kapal Fregat, kapal perang jenis Korvet serta berbagai kelas dan jenis lainnya, kapal selam, Kapal Cepat Rudal. Armada Patroli dengan Kapal Patroli Cepat. Armada Pendukung dengan Kapal Latih, Kapal LDP, Kapal Amfibi, Kapal Penghapus Ranjau, juga Kapal Komando.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Industri Alutsita sendiri di Indonesia, telah ada yang beroperasi untuk mendukung kekuatan militer di negara Republik Indonesia seperti PT. Dirgantara INdonesia memproduksi transportasi militer, juga PT. Pindad (Persero) untuk memproduksi persenjataan, dan PT. PAL perusahaan dengan kapabilitas Pembangunan dan rancang-bangun Kapal Perang dan Kapal Niaga. Juga beberapa bersal dari produksi luar negeri seperti German, Korea Selatan, Jepang Hingga Britania Raya.
Penamaan-penaman Alutsista khususnya pada KRI Indonesia sangatlah unik, sebab nama-nama ini diambil dari nama pahlawan, nama senjata tradisional hingga nama-nama hewan. Berikut Armada KRI beserta namanya.
- Armada Pemukul
Tipe Fregat, kelas Ahmad Yani bernama kapal KRI Ahmad Yani, KRI Yos Sudarso, KRI Abdul Halim, KRI Slamet Riyadi, KRI Oswald Siahaan, KRI Karel Satsuit Tubun. Bagi Kelas Martadinata, bernama KRI Raden Eddy Martadinata, KRI I Gusti Ngurah Rai
- Tipe Korvet, Kelas Bung Tomo, KRI Bung Tomo, KRI John Lie, KRI Usman Harun. Kelas Sigma ada KRI Diponegoro, KRI Sultan Hasanudin, KRI Iskandar Muda, KRI Frans Kaisiepo.
Sedangkan nama-nama kapal yang berasal dari kumpulan nama senjata tradisional berada di kelompok Kapal Cepat Rudal seperti KRI Celurit, KRI Kujang, KRI Parang, KRI Siwar, KRI Beladau, KRI Surik semua ini berada di kelas Celurit. Selanjutnya ada di Kelas Mandau, namanya KRI Mandau, KRI Badik, KRI Keris. Bagi Kelas Sampari ada KRI Kerambit, KRI Tombak, KRI Halasan, KRI Sampari.
Baca: Laik Tempur Kapal Perang I Gusti Ngurah rai 332 Siap Dioperasikan TNI AL
- Armada Patroli
Banyaknya di Armada Patroli ini, KRI yang ada menggunakan nama hewan, seperti di Kelas Kakap ada KRI Kakap, KRI Kerapu, KRI Tongkol. Pada Kelas Andau ada nama-nama KRI Andau, KRI Tongkak, KRI Singa.
Pada Kelas Tidak sendiri terdapat KRI bernama KRI Hiu, KRI Todak, KRI Lemadang.
Begitulah, nama-nama KRI yang dimilki TNI AL, peralatan tersebut memang sangat dibutuhkan untuk menjaga pertahanan Indonesia. Hingga saat ini, menurut Global Fire Power (GFP), yang diperbarui pada 3 Maret 2021, kekuatan Militer Indonesia berada di urutan ke-16 dari 140 negara. Kekuatan militernya hampir sama dengan dengan Saudi Arabia, Jerman, dan Spanyol.
TIKA AYU