Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Cerita di Balik Operasi Senyap Pembebasan Kapten Phillip Mehrtens

Egianus Kogeya diam-diam membebaskan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens. Gagal menukar dengan kemerdekaan Papua.

29 September 2024 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/Munzir Fadly
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Munzir Fadly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERTEMU dengan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens, di sebuah honai di Kampung Yuguru, Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa, 17 September 2024, Edison Gwijangge menerima ucapan dalam bahasa setempat. “Dia bilang ‘kenabua’, salam orang Nduga,” kata mantan penjabat Bupati Nduga itu kepada Tempo di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Kamis, 26 September 2024. 

Kepada pilot asal Selandia Baru itu, Edison lalu menyampaikan gurauan. Ia menyebut Mehrtens sudah menjadi orang Nduga. Setelah itu, Edison memberikan selembar surat dari Maria Lestari, istri Mehrtens. Ia memberi kabar bahwa Maria serta anaknya sedang berada di Bali dan kondisi mereka baik-baik saja. 

Pertemuan pertama Edison dengan Mehrtens yang disandera kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat itu hanya berlangsung sekitar seperempat jam. Edison sempat berswafoto dengan sandera kelompok Egianus Kogeya tersebut. Setelah itu, anak buah Egianus membawa Mehrtens ke honai lain yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Yuguru.

Sebelum bertemu dengan Phillip Mark Mehrtens, Edison mengunjungi honai yang disebut sebagai tempat tinggal laki-laki 38 tahun itu. Ia tak bisa masuk ke dalam. Belasan anak buah Egianus yang membawa senapan laras panjang menjaga tempat itu dengan ketat.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Hussein Abri Dongoran, Andi Adam Faturahman, dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judl "Operasi Senyap di Tanah Nduga"

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus