Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI depan lebih dari seratus politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar meluapkan unek-unek. Berbicara sekitar 45 menit di rumah dinas Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 24 September 2024, Ketua Umum PKB itu mengatakan ada kader yang ingin menggulingkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan nada bangkar, Muhaimin menyatakan tak segan memecat kader PKB yang berkhianat. “Gus Muhaimin berharap kami setia karena kesetiaan itu yang menyelamatkan partai,” kata politikus PKB, Daniel Johan, yang hadir dalam acara di Widya Chandra, kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis, 26 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam momen perayaan ulang tahun ke-58 Muhaimin dan maulid Nabi Muhammad tersebut, Wakil Ketua DPR periode 2019-2024 itu memberi selamat kepada kader PKB yang lolos ke Senayan. Ia juga meminta maaf jika beberapa di antaranya terpaksa batal menjadi anggota Dewan dengan berbagai alasan.
Muhaimin mengganti lima calon legislator terpilih menjelang pelantikan anggota legislatif. Tiga politikus PKB mengatakan dua di antaranya dipecat dari partai karena terlibat dalam muktamar luar biasa PKB. Kedua caleg itu adalah bekas Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Irsyad Yusuf, dan Achmad Ghufron Sirodj atau Lora Gopong.
Menjelang muktamar PKB, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melancarkan serangan kepada Muhaimin Iskandar. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf pada 20 Agustus 2024 menyatakan lembaganya memanggil Muhaimin untuk menjelaskan soal PKB yang dinilai melenceng dari tujuan pendiriannya.
PKB didirikan oleh sejumlah kiai NU, seperti Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pada Pemilihan Umum 2009, presiden keempat itu memecat Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB. Tapi pengadilan mengesahkan Muhaimin sebagai pengurus PKB. Kini PBNU ditengarai berupaya melengserkan kemenakan Gus Dur itu. Adapun Yahya Staquf adalah orang dekat Gus Dur.
Yahya Staquf. Dok. PBNU
Saat PKB menggelar muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024, Irsyad Yusuf terendus ikut memobilisasi pasukan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser. Selama dua hari, ribuan anggota Banser menghadiri apel nasional di Pulau Dewata. Kubu Muhaimin menganggap apel itu bertujuan mengganggu muktamar PKB. Irsyad bekas Wakil Komandan Banser Nasional.
Kepada Tempo, Irsyad mengaku didatangi pengurus Banser di Jawa Timur sebelum organisasi pemuda yang terafiliasi dengan PBNU itu berkumpul di Bali. Tapi bekas Wakil Komandan Banser Nasional itu menampik jika disebut menggerakkan pasukan. “Banser hanya pamit ke saya setelah mendapat instruksi pengurus pusat untuk berangkat ke Bali,” ucap Irsyad, Kamis, 26 September 2024.
Irsyad, yang juga sepupu Muhaimin, adalah adik Saifullah Yusuf—Sekretaris Jenderal PBNU. Sedangkan Lora asisten pribadi Yahya. Pengurus PKB mendeteksi Lora intens berada di samping Yahya saat bermanuver menggoyang Muhaimin.
Upaya menggelar muktamar luar biasa tandingan membuat Muhaimin berang. Tiga politikus PKB, dua di antaranya orang dekat Muhaimin, bercerita, bekas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu mencopot Irsyad dan Lora tanpa pemberitahuan.
Irsyad dan Lora telah menyampaikan informasi pemecatan itu kepada PBNU. Mereka kini menggugat pergantian calon legislator terpilih ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. “Keputusan pergantian ini politis, membuat konstituen di bawah marah dan kecewa,” kata Lora ketika dihubungi Tempo, Selasa, 24 September 2024.
Upaya mendongkel Muhaimin berlangsung sebelum partai itu menggelar muktamar. Seorang operator muktamar luar biasa (MLB) dan pengurus PBNU bercerita, Yahya Staquf dua kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo sepanjang Agustus 2024 untuk membahas pencopotan Ketua Umum PKB. Narasumber yang sama mengatakan Yahya mendapat lampu hijau dari Jokowi untuk mendorong MLB.
Yahya Staquf, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan koordinator staf khusus presiden Ari Dwipayana tak merespons permintaan wawancara Tempo. Namun di Istana Negara, Jakarta, 14 Agustus 2024, Yahya mengaku bertemu dengan Presiden untuk membahas konflik dengan PKB. “Kami jelaskan semuanya dan beliau bisa memahami,” ujar Yahya.
Adapun konflik PKB dengan PBNU memuncak setelah Muhaimin Iskandar mendorong pembentukan Panitia Khusus DPR mengenai pelaksanaan ibadah haji 2024. Pansus haji bertujuan mengusut keterlibatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam permainan kuota haji khusus.
Yaqut adik Yahya Staquf. Ia digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum PKB dalam muktamar luar biasa. Yaqut enggan menanggapi rencana pendongkelan Muhaimin. “Saya tidak tahu perkembangan PKB sekarang,” tutur Yaqut kepada Tempo, Kamis, 26 September 2024.
Seorang operator MLB bercerita bahwa kubu pendukung Yahya dan Yaqut, seperti dua bekas Sekretaris Jenderal PKB, Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding, bergerak menggalang dukungan untuk MLB PKB. Mereka memiliki target membidik sekitar 300 pengurus PKB daerah yang tak lolos pemilihan legislatif. Lukman dan Karding tak merespons panggilan telepon dan pesan Tempo.
Tak mau kehilangan kursi Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pun bermanuver. Pada 8 Agustus 2024, ketika bertemu dengan Prabowo Subianto di Widya Chandra, Muhaimin meminta presiden terpilih itu membantu agar posisinya di PKB selamat. Dua politikus PKB yang mengetahui pertemuan itu mengatakan Muhaimin meminta Prabowo mendukung agar muktamar PKB berjalan lancar.
Sebagai gantinya, Muhaimin bersedia melepas dukungan terhadap Anies Baswedan dalam pemilihan gubernur atau pilgub Jakarta. Sebab, Prabowo mendukung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jakarta. Belakangan, PKB yang sudah mendukung Anies mengalihkan sokongan kepada Ridwan Kamil.
Prabowo lantas menyarankan Muhaimin menggelar muktamar PKB pada 25 Agustus 2024, dua hari sebelum pendaftaran calon kepala daerah. Prabowo berjanji datang dalam penutupan muktamar. Namun, saat acara berlangsung, Prabowo batal datang. Sejumlah politikus PKB mendengar dari Muhaimin bahwa Prabowo diminta tak datang ke Bali oleh Presiden Jokowi.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Prabowo tak hadir karena situasi di Bali tak kondusif. “Ahmad Muzani (Sekretaris Jenderal Gerindra) meminta Pak Prabowo tak hadir. Nanti saja setelah selesai muktamar, Pak Prabowo bertemu dengan PKB,” ucap Dasco, Kamis, 26 September 2024.
Muhaimin enggan menanggapi kabar ihwal pertemuannya dengan Prabowo dan perseteruannya dengan PBNU. “Saya tidak ingin muncul dulu,” kata Muhaimin, Kamis, 26 September 2024.
Beberapa hari sebelum muktamar berlangsung, Muhaimin menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta. Muhaimin meminta Ma’ruf kembali menjadi Ketua Dewan Syuro PKB. Tiga orang dekat Muhaimin menuturkan, posisi Ma’ruf dianggap strategis untuk melindungi bekas calon wakil presiden itu.
Selepas muktamar, Ma’ruf menelepon Prabowo. Ia meminta kepada Ketua Umum Gerindra itu agar kepengurusan baru partainya segera disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas, kader Gerindra. Sehari setelah muktamar rampung, Supratman meneken surat keputusan yang mengesahkan kepengurusan PKB di bawah Muhaimin Iskandar.
Hingga Jumat, 27 September 2024, staf khusus wakil presiden bidang komunikasi dan informasi, Masduki Baidowi, tak merespons permintaan wawancara Tempo. Begitu pun Supratman tak menanggapi pesan dan panggilan telepon.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan percepatan pengesahan kepengurusan partai politik sebelum pemilihan kepala daerah tak hanya berlaku untuk PKB. “Partai-partai lain juga SK-nya dipercepat, hanya dua hari selesai,” tutur Dasco saat dihubungi pada Kamis, 26 September 2024.
Konflik antara PBNU dan PKB ditengarai juga meruncing karena perebutan kursi Menteri Agama. Sejumlah narasumber bercerita, Muhaimin Iskandar dan Yahya Cholil Staquf sama-sama mengusulkan nama Menteri Agama kepada Prabowo Subianto. Muhaimin mengusulkan pengurus PKB yang belasan tahun dekat dengannya. Yahya mengusulkan nama Yaqut Cholil Qoumas atau Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Umum PBNU.
Yaqut membantah ada perebutan kursi menteri antara PBNU dan PKB. “Menteri itu jabatan yang tidak bisa diupayakan karena jadi hak prerogatif presiden. Kenapa harus bersaing?” ucap Yaqut saat dihubungi pada Kamis, 26 September 2024.
Di tengah konflik antara PBNU dan PKB, serangan balasan meluncur dari kubu Muhaimin. Kerabat Muhaimin, Abdussalam Shohib atau Gus Salam, berupaya mendongkel Yahya. Bersama sekitar 50 pengurus PBNU di daerah, Salam merencanakan muktamar luar biasa PBNU.
Konsolidasi untuk menggeser Yahya pertama kali muncul dalam pertemuan di rumah keluarga Kiai Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan, Jawa Timur, 18 Agustus 2024. Dipimpin Salam, acara itu menginventarisasi masalah di PBNU di bawah kepemimpinan Yahya. “Sedikitnya ada lima masalah di PBNU selama ini,” kata Salam saat dihubungi Tempo, Senin, 23 September 2024.
Salah satunya, Yahya dianggap kerap memberhentikan pengurus cabang dan wilayah NU secara sepihak. Salam, bekas Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, dipecat pada Agustus 2023.
(dari kiri) Imam Jazuli, Imam Baihaqi, dan Abdus Salam Sohib dalam acara Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU di Cirebon, Jawa Barat, 8 September 2024. Istimewa
MLB PBNU akan berlangsung di Cirebon, Jawa Barat, seusai pelantikan presiden baru atau setelah 20 Oktober 2024. Sejumlah orang dekat Muhaimin mengatakan Prabowo melalui beberapa utusannya berpesan agar PKB dan PBNU tak membuat kegaduhan sebelum pelantikannya.
Ketua Presidium MLB PBNU Imam Baihaqi, orang dekat Muhaimin dan pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah, bercerita bahwa panitia telah menyiapkan 24 hotel untuk tempat muktamar. “Sebanyak 325 pengurus cabang NU kota dan kabupaten se-Indonesia sudah siap menghadiri MLB setelah pelantikan presiden baru,” ujar Imam, Kamis, 26 September 2024.
Seorang pengurus PBNU bercerita, Yahya telah menginstruksikan pengurus-pengurus NU untuk menyebarkan poster menolak MLB PBNU yang digaungkan kubu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Ketua PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Saerozi tak yakin upaya penggulingan Yahya berjalan mulus. “Kita lihat kenyataannya,” kata Aziz.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Daniel Ahmad Fajri, Erwan Hermawan, dan Ivansyah di Cirebon berkontribusi dalam penulisan artikel ini