Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Kodam I/Bukit Barisan atau Pangdam Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan meminta maaf kepada keluarga korban tewas, Raden Barus (60), akibat insiden penyerangan oleh puluhan anggota TNI dari Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang. Hasan mengaku bersedia menukar nyawanya dengan nyawa korban jika memang diperlukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya Letnan Jenderal TNI Mochammad Hasan, Pangdam I/BB menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi. Kalau pun saya harus menggantikan almarhum, saya siap untuk menggantikan sekarang, saya ikhlas, kepergian almarhum meninggalkan duka kepada keluarga,” kata Hasan saat menghadiri proses pemakaman, Senin, 11 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasan juga menegaskan para anggota TNI yang terlibat akan diproses hukum. Pihaknya berjanji tidak akan terulang lagi peristiwa serupa. “Kami memastikan ini tidak akan terulang. Kami ucapkan permohonan maaf sekali lagi dan kami sudah memproses permasalahan ini,” katanya.
Sebelumnya, terjadi penyerangan oleh sedikitnya 33 orang oknum anggota TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, pada Jumat malam, 8 November 2024. Dalam peristiwa ini, satu warga dilaporkan tewas, sedangkan belasan orang lainnya mengalami luka-luka. Adapun korban luka masih dirawat.
Profil Letjen Mochammad Hasan
Letjen TNI Mochammad Hasan adalah perwira tinggi TNI yang menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Sesmenko Polhukam. Secara administrasi, jabatan tersebut diembannya sejak 18 Oktober 2024. Namun saat ini ia masih mengemban tanggung jawab sebagai Pangdam I/Bukit Barisan.
Hasan lahir 4 Mei 1967 di Bandar Lampung, Lampung. Ia masuk ke Akademi Militer atau Akmil pada 1986 dan lulus pada 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Riwayat pendidikan kemiliterannya yaitu Sesarcabif Dik PARA, Dik PARA Dewasa, Dik Raider dan Dik Mobile Udara, serta Dik Pandu Udara.
Dia juga pernah mendapatkan pelatihan di Lat Paspampres, Dik Komando, Diklapa I, dan Diklapa II. Selain itu, ia juga mencatatkan jejak pendidikan ketentaraan di Seskoad (Dikreg XL 2002), Susdanyon, dan Sesko TNI. Terakhir, untuk mendapatkan gelar perwira tinggi, Hasan telah merampungkan pendidikan kepemimpinan militer di Lemhannas RI.
Selama berkarier di matra Angkatan Darat, sejumlah jabatan yang pernah diembannya antara lain Danyonif 611/Awang Long (2005-2006), Danrindam IV/Diponegoro (2013-2015), dan Danrem 141/Toddopuli (2015-2016). Kemudian Paban 3 Tahwil Ster TNI (2016-2017), Sekretaris Pusterad (2017-2018), dan Kadisjasad (2018-2020).
Lalu pada 2020 hingga 2021 dia menjabat sebagai Irben Itjenad, Asdep Koordinator Pengelolaan Pemilu dan Penguatan Partai Politik Kemenko Polhukam (2021), Pa Sahli Tk III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba (2021-2022), dan Aster Kasad (2022-2023).
Hasan kemudian dimutasi untuk mengisi jabatan Pangdam I/Bukit Barisan menggantikan Achmad Daniel Chardin pada Juli 2023. Selama kurang lebih 15 bulan menjabat sebagai Pangdam, pada 18 Oktober 2024, dia kembali dirotasi untuk menduduki posisi sebagai Sesmenko Polhukam.
Selama berkarier sejak 35 tahun lalu, pria usia 57 tahun ini mendapat serentetan gelar kehormatan maupun tanda jasa. Antara lain Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army).Special Warfare insignia (U.S. Navy), dan Special Force Command Airborne Badge (US Army), serta Basic Parachutist Badge (US Army).
Selain itu, dia juga memiliki sederet brevet seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Dewasa TNI AD, Brevet Mobil Udara, Pin Alumni Lemhannas, Pin Alumni Seskoad, Pin Setia Waspada Paspampres, dan Brevet Kehormatan Brevet Astros (2024.
Sejumlah penghargaan juga terhias di dada baju dinasnya, seperti Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satyalancana Ksatria Yudha, dan Satyalancana Dharma Bantala.
Kemudian Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun, Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun, Satyalancana Kesetiaan VIII Tahun, Satyalancana Seroja (Ulangan I), Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Dharma, Satyalancana Wira Siaga, Satyalancana Dwidya Sistha, dan Knight of the Royal Order of Sahametrei – Kamboja.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | NOVALI PANJI NUGROHO