Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro akan mendalami peristiwa penyerangan oleh prajurit TNI di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 8 November 2024.
“Komnas HAM sedang mendalami fakta-fakta kejadiannya dengan meminta keterangan/informasi kepada TNI, warga dan pihak terkait lainnya,” kata Atnike dalam keterangan tertulis pada Selasa, 12 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atnike mengutarakan keprihatinnya terhadap peristiwa yang menewaskan seorang warga sipil dan warga lainnya luka-luka. “Ketika terjadi kekerasan, terlebih ada korban jiwa, maka penegakan hukum harus dilakukan terlepas apakah Komnas HAM sudah dapat menyimpulkan adanya pelanggaran HAM atau tidak,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga berharap semua pihak dapat menahan diri agar tidak ada peristiwa kekerasan lanjutan yang menelan korban. “Komnas HAM berharap agar semua pihak menahan diri dan menjaga agar situasi tetap aman untuk menghindari eskalasi kekerasan,” ucapnya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigadir Jenderal Hariyanto membenarkan terjadi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh beberapa personel TNI di Deli Serdang pada Jumat malam, 8 November.
“Benar telah terjadi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum personel TNI di wilayah Deli Serdang, korban masyarakat ada yang terluka dan satu orang meninggal,” katanya saat dikonfirmasi pada Senin, 11 November 2024.
Hariyanto mengatakan, Pangdam Bukit Barisan telah mengambil langkah dengan menemui masyarakat di Makoyon Armed 2/KS dan menemui keluarga korban. Beberapa prajurit, saat ini sedang dalam pengusutan Danpomdam Bukit Barisan. Dari pemeriksaan itu, akan diketahui sejauh mana keterlibatan anggota serta motif penyerangan tersebut.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Dody Yudha mengonfirmasi bahwa korban telah mendapatkan perawatan medis. "Saat ini, semua korban yang sedang dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Delitua, dipindahkan ke RS Putri Hijau," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 11 November 2024.
Dody mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi 33 prajurit yang terlibat dalam penyerangan itu. Para prajurit itu diduga berasal dari Batalion Artileri Medan-2/Kilap Sumagan. Dody tak menutup kemungkinan jumlah pelaku penyerangan bertambah.
Pangdam I/ Bukit Barisan Mayor Jenderal Mochamad Hasan, menurut Dody, juga sudah melakukan mediasi secara langsung dengan perwakilan keluarga korban dan masyarakat. Dia mengatakan, mediasi tersebut untuk memberikan kepastian supaya tidak ada aksi lanjutan terhadap insiden yang terjadi. Selain itu, Mochamad Hasan juga telah memberikan arahan kepada anggota Batalion Artileri Medan-2/Kilap Sumagan untuk memastikan keadaan kembali kondusif.
Pilihan Editor: Jika Anggota Polri Terlibat Judi Online, Begini Ancaman Kapolri Listyo Sigit Prabowo