Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Sebanyak 785.085 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Kompetensi atau UTBK dalam Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT 2024. UTBK digelar 30 April hingga 20 Mei yang terbagi dalam beberapa gelombang, yakni gelombang 1 diselenggarakan 20 April dan 2-7 Mei, sedangkan gelombang 2 pada 14-20 Mei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam evaluasi pelaksanaan hari pertama UTBK yang digelar hari ini, Ketua Umum Penanggungjawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Ganefri mengatakan ujian berjalan lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekitar 99 persen tingkat kehadiran peserta. Pelaksanaan ujian berjalan sesuai prosedur baku yang berlaku," kata Ganefri usai meninjau pelaksanaan UTBK di Universitas Indonesia, Selasa, 30 April 2024.
Ia menerangkan dari ratusan ribu peserta tersebut, di antaranya terdapat peserta difabel cacat fisik sekitar 830 peserta dan penyandang tunanetra sebanyak 75 peserta.
"Di UI ada 11 peserta. Lokasi ujian berada di 74 pusat UTBK," terangnya.
Ganefri mengungkapkan di 2024 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan perluasan akses untuk daerat tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kementerian Pendidikan juga membuka enam sub lokasi UTBK di daerah Mentawai, Nias, dan Sangita Laut.
"Walaupun pesertanya sedikit, tapi mereka merasa terbantu. Juga ada penambahan sub-sub UTBK di 7 politeknik yang dilibatkan di Batam, Ketapang, Sambas," ungkapnya.
Selain itu, Ganefri mengatakan tahun ini pihaknya melibatkan badan penjamin mutu internal di tiap universitas pusat UTBK dan mereka sudah bekerja dari jauh- jauh hari untuk memastikan apakah semua prosedur baku diterapkan.
"Ada instrumen yang harus mereka (peserta) isi. Harapannya bisa lebih baik penyelenggaraannya dan yang penting tidak ada calon mahasiswa yang dirugikan karena kelalaian panitia, ini yang kami antisipasi," ujar Ganefri.
Ia mengatakan pengawasan berjalan ketat karena telah menerapkan sistem dengan prosedur operasional baku terkait data mahasiswa. Dengan adanya sistem tersebut, Ganefri mengatakan tak ada celah untuk curang seperti joki UTBK.
"Jika ditemukan akan kami tindak tegas karena sudah termasuk penipuan. Jadi termasuk kriminal bisa diproses kalau ada indikasi," tegas Ganefri.
Ia juga mengatakan, sebelum masuk ke ruang ujian, peserta akan diperiksa panitia. Kemudian alat komunikasi dan benda lainnya disimpan sehingga peserta steril ketika masuk ke ruang ujian.
"Semua perangkat disisihkan, jadi masuk steril engga bawa apa-apa. Pakai metal detektor," ucap Ganefri.
Pada hari pertama UTBK, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiriset) Abdul Haris meninjau langsung pelaksanaan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.
Dirjen meninjau di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) UI. Secara umum, pelaksanaan UTBK hari pertama berjalan lancar.
Pilihan Editor: BEM Unsoed: UKT Mahasiswa Naik dari Rp 9 Juta Jadi Rp 52 Juta