Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI ruangan sempit di belakang gedung Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Sam-sat) Bandung Tengah, Jawa Barat, Jumat pekan lalu, dua petugas sibuk menyusun pelat aluminium di atas laci mesin. Mereka memelototi nomor kendaraan yang tertera di lembaran surat tanda nomor kendaraan. Begitu susunan pelat aluminium rapi, laci mesin itu disorongkan. Mesin cetak warna biru berlabel Citra Mandiri Metalindo Abadi itu lalu digerakkan. Drek… drek… drek, tujuh aksara dan angka tanda nomor kendaraan telah tercetak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo