Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa sejarah yang paling sering diceritakan di buku-buku sejarah, terutama buku sejarah untuk siswa sekolah. Bagaimana tidak, peristiwa tersebut merupakan turning point atau perubahan arah yang cukup besar dalam Sejarah Indonesia. Sebelum Peristiwa Rengasdengklok Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilakukan sesuai dengan arahan Jepang melalui PPKI. Setelah peristiwa tersebut terjadi, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan atas inisiatif sendiri pada 17 Agustus 1945.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain merupakan peristiwa sejarah yang penting, berbagai kisah unik juga menyertai Peristiwa Rengasdengklok. Salah satunya adalah ketika Bung Karno dan Bung Hatta diamankan di rumah petani Tionghoa, Djiaw Kie Song, di Rengasdengklok. Dilansir dari berbagai sumber, rumah Djiaw Kie Song dipilih karena tidak terlalu menarik perhatian, terutama perhatian tentara Jepang yang masih berkeliaran meskipun Jepang telah kalah dari sekutu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam beberapa sumber buku sejarah, salah satu peristiwa yang disorot dalam Peristiwa Rengasdengklok adalah upaya golongan muda untuk mendesak Sukarno dan Hatta supaya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia segera.
Di antara pembicaraan serius tentang proklamasi kemerdekaan, ada pula kejadian lucu lainnya, salah satunya adalah kesibukan para pendiri bangsa itu dalam mengurus anak sulung Sukarno, Guntur Soekarnoputra yang ikut ke Rengasdengklok. Mohammad Hatta menjadi salah seorang yang sibuk momong guntur. Sebagaimana yang ia tulis dalam bukunya yang berjudul Mohammad Hatta: Memoir, ia sibuk menggendong dan mengurus Guntur selama di Rengasdengklok.
Ia menuliskan bahwa, bersama dengan tokoh-tokoh lain, mereka sibuk menggendong Guntur secara bergantian. Guntur terus rewel dan terlihat menderita karena susunya tertinggal di sebuah mobil yang kala itu sudah berjalan jauh dari Rengasdengklok. Tidak hanya itu, Hatta juga menulis bahwa Guntur sempat ngompol di celananya.
Sialnya, Hatta tidak membawa celana ganti. Karena itu, Hatta terpaksa tetap memakai celana itu sembari menunggu bekas kencing Guntur mengering. Namun, Hatta juga mengungkapkan karena dengan celana yang basah akibat air kencing tersebut, ia tidak bisa salat.
Kejadian unik dalam peristiwa Rengasdengklok itu ini terjadi setelah perdebatan mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan berlangsung. Dalam Peristiwa Rengasdengklok, golongan muda dan golongan tua berselisih mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Pada akhirnya, Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.
BANGKIT ADHI WIGUNA