Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pertemuan AHY dan Jokowi, Gerindra: Itu Hal Biasa

AHY mengaku bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara untuk mengundang Jokowi menghadiri Rapimnas Partai Demokrat.

7 Maret 2018 | 12.53 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono. TEMPO/Subekti
Perbesar
Agus Harimurti Yudhoyono. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Komandan Satuan Tugas Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Menurut dia, itu adalah pertemuan biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pertemuan Pak Jokowi dengan siapa saja enggak masalah, itu hak dari Pak Jokowi untuk bertemu dengan siapa saja dan di mana saja," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 7 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia pun menganggap pertemuan itu biasa saja jika dianggap sebagai konsolidasi politik menjelang pemilihan umum. "Namanya proses politik menang begitu, harus ketemu-ketemu. Kalau enggak, nanti mandek, macet," ujar Dasco.

Partai Gerindra, kata dia, juga tak akan tinggal diam. Menurut Dasco, Ketua Umum Prabowo Subianto masih bakal berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik untuk penjajakan koalisi. "Komunikasi Pak Prabowo dengan ketua umum partai atau pengurus partai-partai lain kan tetap jalan," katanya.

Pada Selasa, 6 Maret 2018, AHY berkunjung ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. AHY berujar datang untuk mengundang Jokowi menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre, Sabtu, 10 Maret 2018.

AHY mengatakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi hanya mengantarkan undangan rapimnas dan tidak membahas pemilihan presiden 2019. Namun, kata AHY, keduanya memang sempat menyinggung harapan untuk Indonesia di tahun politik 2018 dan 2019.

Kedekatan Jokowi dan AHY terjadi seiring dengan penjajakan koalisi menjelang pemilihan presiden 2019. Jokowi menjadi calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, dengan dukungan NasDem, Hanura, PPP, dan Golkar.

Partai Gerindra menggadang-gadang Prabowo Subianto menjadi calon presiden kompetitor Jokowi. Namun Partai Gerindra tak kunjung menyatakan deklarasi dukungannya. Belum ada juga partai yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. "Nunggu waktu saja tapi maksimal akhir Maret ini, kita sudah jelas deklarasi calon presiden dari Gerindra," kata Dasco.

Arkhelaus Wisnu Triyogo

Lulus dari Universitas Indonesia program studi Indonesia pada 2014, ia bergabung bersama Tempo pada 2015. Sempat meliput politik dan hukum seputar Pemilu 2019, ia kini berfokus pada isu gaya hidup dan olahraga. Pada 2019, bersama Danang Firmanto, ia meraih ExCel Award, penghargaan untuk karya jurnalistik terbaik di bidang pemilu di kawasan ASEAN.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus