Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menyebut pesawat TNI AL jenis G-36 Bonanza tak dilengkapi dengan kursi lontar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat TNI AL itu jatuh sekitar pukul 09.30 WIB di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Lokasi ini berada di perairan laut Selat Madura, di antara Kabupaten Bangkalan, Madura dan Gresik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jenis pesawat Bonanza ini memang pesawat latih yang juga sebagai pesawat transport atau pesawat ringan yang tidak dilengkapi kursi lontar. Sehingga memang secara desain tidak dilengkapi kursi lontar," ujar Dwika dalam keterangannya, Kamis, 8 September 2022.
Meskipun berjenis pesawat ringan, Dwika mengatakan dalam Latihan ADEX SIAGA ARMADA II dengan unsur KRI-KRI di jajaran Komando Armada II, pesawat G-36 Bonanza difungsikan untuk membantu antiserangan udara. Pesawat itu disimulasikan membantu menyerang kelompok musuh.
Nasib penumpang pesawat masih belum jelas
Menurut data TNI AL, Pesawat diterbangkan oleh Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Copilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti. Sampai saat ini belum diketahui nasib dari penumpang pesawat tersebut.
Setelah dikabarkan jatuh, TNI AL langsung mengerahkan 7 KRI, 1 Pesud CN235, 2 helikopter, 2 KAL, 2 tim Kopaska, dan 2 tim-tim penyelam untuk mencari pesawat tersebut. Kegiatan SAR dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada II dan Komandan Guspurla Koarmada II.
Hingga saat ini, Dwika mengatakan timnya sudah mengetahui titik jatuhnya pesawat dan terus melakukan pencarian. Kemarin TNI AL telah mengerahkan tim penyelam untuk mencari keberadaan pesawat yang jatuh ke laut tersebut.
Dwika menyebut pencarian yang menggunakan sonar laut itu telah menemukan siluet yang diduga bangkai pesawat di kedalaman 10-15 meter.
"Adapun kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat itu masih kita dalami karena kita akan menurunkan tim investigasi setelah pesawat itu bisa ditemukan kemudian kita angkat. Barulah kita bisa menentukan penyebab dari kecelakaan tersebut," kata Dwika.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Pesawat TNI AL Jatuh di Selat Madura, Danpuspenerbal: Kondisinya Layak Terbang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.