Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Prabowo: Banyak yang Minta Indonesia Bantu Selesaikan Konflik Gaza

Prabowo menyatakan Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar sekaligus negara non-blok, yang bisa diterima oleh pihak yang bertikai.

9 April 2025 | 11.56 WIB

Presiden Prabowo Subianto menggelar konferensi pers sebelum berangkat untuk tur kenegaraan ke lima negara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 9 April 2025. Tempo/Eka Yudha Saputra
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto menggelar konferensi pers sebelum berangkat untuk tur kenegaraan ke lima negara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 9 April 2025. Tempo/Eka Yudha Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif dalam menyelesaikan konflik di kawasan Timur Tengah, terutama konflik Gaza. Pernyataan ini disampaikan Prabowo sebelum berangkat tur ke lima negara di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu dini hari, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan,” kata Prabowo.

Meski Indonesia berlokasi jauh dari pusat konflik, Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar sekaligus negara non-blok. Menurut dia, sikap politik non-blok dan bebas aktif Indonesia dianggap bisa diterima oleh pihak yang bertikai. 

“Karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan. Kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” ucap Prabowo. 

Prabowo akan melakukan kunjungan ke lima negara dari 9-15 April 2025. Negara-negara yang dikunjungi adalah Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Prabowo mengatakan, selain membahas kondisi geopolitik dan ekonomi saat ini, dirinya akan mendiskusikan konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Gaza. 

Pada 18 Maret kemarin, Utusan Khusus Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash menyerahkan surat khusus dari Presiden Mahmoud Abbas kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. 

Mahmoud Al-Habbash menemui Prabowo selama satu setengah jam didampingi Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun.

“Kami menyerahkan surat khusus dari Presiden Palestina, Presiden Mahmoud Abbas, untuk Presiden Indonesia terkait hubungan Indonesia dan Palestina, serta isu Palestina secara umum. Utamanya situasi yang buruk di Palestina di bawah Israel, di bawah penjajahan Israel yang terus berlanjut, yang terjadi pagi ini,” kata Mahmoud Al-Habbash usai bertemu Prabowo. 

Selama pertemuan, Mahmoud menjelaskan situasi terkini Gaza kepada Presiden Prabowo sekaligus membahas hubungan bilateral dua negara. Ia mengatakan pemerintah Palestina percaya pada posisi Indonesia dalam mendukung Palestina. 

“Kami yakin pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia akan terus mendukung kebebasan dan kemerdekaan Palestina,” katanya. 

Surat Presiden Palestina itu dikirim setelah Israel kembali menyerang Gaza di saat gencatan senjata. Israel melancarkan serangan udara dan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza pada 18 Maret 2025, yang bersamaan dengan paruh akhir Ramadan. Serangan Israel menandai dimulainya kembali kampanye genosida setelah sempat mereda selama dua bulan.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus