Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Bilang Gerinda Terbuka untuk Jokowi

Prabowo mengatakan bahwa dia langsung mengundang saat tahu Jokowi sedang berada di Jakarta.

6 Desember 2024 | 22.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden ke-7 Jokowi bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat Malam, 6 Desember 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa partainya terbuka dengan Presiden ke-7 Joko Widodo. Namun Prabowo mengatakan partainya tidak bisa memaksa Jokowi masuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Oh kalau Gerindra terbuka, tapi kami tentunya tidak bisa maksa beliau masuk," kata Prabowo usai menerima Jokowi di kediamannya, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 6 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi hanya tertawa saat ditanya opsi dirinya masuk partai politik lain setelah tidak lagi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Mantan gubernur Jakarta ini mengatakan bahwa dia dan Prabowo hanya makan malam.

Prabowo dan Jokowi makan selama satu jam lebih di Kertanegara. Prabowo mengatakan bahwa dia langsung mengundang saat tahu Jokowi sedang berada di Jakarta.

"Beliau bapak presiden dulu waktu ke Merauke kan kemudian mampir ke Solo. Ini saya pas ke Jakarta kayak kunjungan balasan. Karena kangen," kata Jokowi.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa Jokowi dan keluarganya sudah bukan lagi kader PDIP meski mereka masih memegang KTA partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

“Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.

Hasto mengatakan Gibran Rakabuming Raka –putra sulung Jokowi-- dan Bobby Afif Nasution –menantu Jokowi— sudah tidak lagi menjadi anggota PDIP ketika dicalonkan oleh partai politik lain di pemilihan presiden maupun pemilihan kepala daerah 2024.

Adapun Gibran, yang awalnya menjadi kader PDIP, memilih berseberangan sikap dengan partainya di pemilihan presiden 2024. Mantan wali kota Solo itu menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2024 lewat sokongan Koalisi Indonesia Maju (KIM) –gabungan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora. Sedangkan PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md di pemilihan presiden 2024.

Jokowi dan Bobby Nasution, yang juga keduanya kader PDIP, mendukung pilihan politik Gibran tersebut. Bobby lantas pindah ke Partai Gerindra. Ia pun berkontestasi di pemilihan Gubernur Sumatera Utara lewat dukungan KIM Plus.

Hasto menegaskan, pemberhentian Gibran sebagai kader partainya dibuktikan dengan surat Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Surakarta, tempat KTA Gibran dibuat. Surat tersebut memberitahukan bahwa berdasarkan Undang-Undang Partai Politik dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PDIP, keanggotaan Jokowi dan keluarganya secara otomatis berhenti. 

Joko Widodo merespons pernyataan Hasto dengan santai. Jokowi belum mau berandai-andai soal rencana masuk partai politik. 

 "Ya berarti partainya perorangan," ucap Jokowi ketika ditemui awak media di rumahnya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 5 Desember 2024.

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus