Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

11 Mei 2024 | 09.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut ada pihak yang suka mengklaim sosok Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno sebagai milik satu partai. Pernyataan Prabowo itu menuai respons dari para politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua DPP PDIP Said Abdullah berharap pemerintahan Presiden Prabowo kelak bisa menjalankan berbagai ajaran Bung Karno, salah satunya "Jalan Trisakti".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harapan tersebut, kata dia, seiring dengan apresiasi Prabowo yang menyatakan bahwa Bung Karno merupakan milik Bangsa Indonesia dan semua golongan.

"Kami dari PDI Perjuangan berharap Pak Prabowo bisa melanjutkan Jalan Trisakti, yakni Indonesia yang berdaulat secara politik," kata Said dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 10 Mei 2024.

Menurut dia, Prabowo bisa mewarisi api perjuangan Bung Karno dengan menguatkan jalan politik yang membawa Indonesia bukan dari blok politik tertentu, apalagi hanya menjadi negara satelit untuk melayani kepentingan negara maju.

Dengan demikian, dia berharap Prabowo memiliki semangat perjuangan untuk membawa Indonesia bisa mandiri, setidaknya mandiri di bidang pangan dan energi.

Pasalnya, dia berpendapat saat ini Indonesia masih bergantung terhadap kebutuhan impor pangan dan migas dalam skala besar, sehingga diharapkan jalan mandiri ekonomi Indonesia bisa diraih pada masa pemerintahan Prabowo.

"Tiap hari kita masih mengimpor minyak bumi hingga 1 juta barel. Belum lagi impor gula, gandum, jagung, beras, bahkan garam," tuturnya.

Di sisi lain, Said juga berharap Prabowo bisa memperkuat kebudayaan nasional ke depannya. Bangsa Indonesia terus mengokohkan jati dirinya lantaran memiliki kebudayaan yang tidak kalah hebat dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain.

Seluruh anak muda Indonesia pun, kata dia, semakin bangga atas kebudayaan Indonesia dan tidak dirasuki pengaruh kebudayaan bangsa lain dalam arus informasi yang begitu deras.

Tak hanya itu, dia turut meyakini kepemimpinan Prabowo akan mandiri dari berbagai pengaruh politik masa lalu, sebab sebagai presiden terpilih, Prabowo memiliki otonomi penuh dalam menentukan kebutuhan formasi pemerintahan ke depan.

"Kami menaruh hormat-sehormatnya atas pilihan itu," ucap Said.

 

Ahmad Basarah: PDIP berterima kasih ke Prabowo

Sebelumnya, politikus PDIP Ahmad Basarah mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang mengatakan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, pernyataan Prabowo tersebut sangat tepat.

“Saya kira sudah tepat Pak Prabowo menyatakan Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia karena memang sejatinya Bung Karno adalah Bapak Bangsa Indonesia,” ujar Ahmad Basarah, Jumat, 10 Mei 2024, seperti dikutip dari Tempo.

Wakil Ketua MPR itu berpendapat, pernyataan Prabowo tersebut membuktikan keberhasilan perjuangan politik PDIP selama ini untuk mengembalikan status dan peran serta nama baik Bung Karno ke tempat yang seharusnya.

“Di masa Orde Baru dulu Bung Karno tidak mendapatkan pengakuan dan perlakuan seperti yang Pak Prabowo tegaskan sekarang, karena pada masa itu Bung Karno diperlakukan tidak sebagaimana mestinya sebagai seorang pejuang kemerdekaan, proklamator bangsa, penggali Pancasila dan Presiden Pertama Republik Indonesia,” tutur Basarah.

Ia menegaskan, PDIP tidak pernah memasukan Bung Karno hanya menjadi milik satu golongan, satu kelompok, apalagi milik satu partai saja.

Sejatinya, Bung Karno bukan hanya milik bangsa Indonesia tetapi juga milik dunia karena berbagai jasa yang telah dilakukan. Salah satunya menjadi insiprasi kemerdekaan negara-negara lain melalui Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung.

“Semoga jika Prabowo menjadi Presiden RI kelak, beliau akan menjadi pemimpin yang adil dan bijak serta mau dan berani menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan nilai nilai Pancasila yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya,” ujar Ketua Fraksi PDIP MPR itu.

Basarah berharap Prabowo tidak menjadi pemimpin yang antikritik dan tidak menganggap pihak-pihak yang tidak bergabung dalam pemerintahannnya serta pihak pihak yang mengkritiknya sebagai “pengganggu”.

Konstitusi, ia melanjutkan, telah menjamin hak rakyat untuk mengawasi jalannya kekuasaan politik negara agar terjadi check and balances serta tidak menjadi negara yang autoritarian.

 

Prabowo: Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia

Dalam sambutannya di acara Workshop dan Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN), Prabowo merasa dirinya bakal mendapat dukungan Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno, jika masih hidup.

Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Sukarno.

Feeling saya, beliau (Sukarno) juga dukung saya juga. Iya kan? Yang saya perjuangkan apa yang beliau cita-citakan, Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri,” kata Prabowo di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Kamis malam, 9 Mei 2024.

Prabowo kemudian menyinggung pihak yang suka mengklaim sosok Bung Karno sebagai milik satu partai.

“Walaupun ada yang ngaku-ngaku, kan selalu bahwa seolah Bung Karno milik satu partai. Tidak, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia,” ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Selain Bung Karno, Prabowo juga mengklaim mendapat dukungan dari dua presiden Indonesia yang telah meninggal. Pertama, kata dia, adalah Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Prabowo menyatakan dia selalu merasa didukung oleh Gus Dur sejak masih hidup.

“Jadi (sekarang) beliau dukung saya dari langit, aku yakin, beliau di belakang saya,” kata Prabowo.

Prabowo juga mengklaim dukungan dari Presiden ke-2 Soeharto. “Saya kira mungkin Pak Harto dukung saya juga ya, aku yakin beliau di belakang saya,” ujar dia.

Sementara di antara para presiden yang masih hidup, Prabowo menyatakan telah mendapat dukungan dari dua mantan kepala negara. Yaitu Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

“Pertama tentunya, sudahlah enggak usah malu-malu, Presiden Jokowi. Saya dulu lawan Jokowi tapi sekarang saya bagian dari tim Jokowi dan saya didukung Jokowi, mau apa?” ujar Prabowo. Selain itu, dia juga menyinggung dukungan dari SBY yang terang-terangan disampaikan melalui Partai Demokrat.

Diketahui, Prabowo akan menjadi presiden ke-8 setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dia berpasangan dengan wakil presiden terpilih pendampingnya, yaitu Gibran Rakabuming Raka yang juga putra Presiden Jokowi.

SULTAN ABDURRAHMAN | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus