Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Serukan "Hidup Jokowi", Ray Rangkuti: Presiden Masih Perlu Basis Pendukung Jokowi

Prabowo dianggap masih membutuhkan basis massa pendukung Jokowi.

17 Februari 2025 | 22.18 WIB

Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan cindera mata berupa keris kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat, 15 Februari 2025. Tema HUT yang diangkat adalah 'Berjuang Tiada Akhir'. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan cindera mata berupa keris kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat, 15 Februari 2025. Tema HUT yang diangkat adalah 'Berjuang Tiada Akhir'. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai bahwa seruan "hidup Jokowi" yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto punya makna lebih daripada sekadar ucapan terima kasih. Menurut dia, ungkapan itu dikarenakan Prabowo masih memerlukan basis pendukung presiden ke-7 tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Figur Jokowi itu tetap penting (bagi Prabowo), karena salah satu basis pendukungnya dari pendukung Jokowi," kata Ray saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan pada Senin, 17 Februari 2025.

Dia mengatakan basis pendukung milik Jokowi itu perlu dirawat agar tidak meninggalkan kubunya. Terlebih lagi, kata dia, sejumlah program Jokowi di pemerintahan sebelumnya ditinggalkan oleh Prabowo. Misalnya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN yang kini belum dilanjutkan karena anggarannya diblokir.

"Untuk membuat basis pendukung itu tidak jengkel, ya, jadi dielu-elukan Pak Jokowi di forum-forum," ucapnya.

Selain itu, Ray berujar bahwa ungkapan Prabowo itu hanya sebagai basa-basi politik. Menurut dia, pujian itu juga bisa dimaknai upaya Prabowo menenangkan hati Jokowi, karena belakangan namanya terseret di kasus pagar laut.

Ray berpandangan bahwa Ketua Umum Gerindra itu sudah mengukur batasan pujian untuk Jokowi itu diumbar ke publik. Karena itu, menurut dia, tidak heran bila di awal masa pemerintahan ini Prabowo masih sering mengelu-elukan ayah dari Gibran Rakabuming tersebut.

"Kalau (kecintaan publik) kelihatan mulai berkurang, ya, mungkin intensitas penyebutan itu juga akan berkurang," ucapnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai ungkapan Prabowo itu tak lebih dari sekadar berbalas apresiasi personal ke Jokowi. "Mungkin karena Jokowi, Prabowo jadi presiden. Itu sepertinya pesan politik yang ditangkap publik," katanya ketika dihubungi pada Senin, 17 Februari 2025.

Seruan "hidup Jokowi" itu digaungkan oleh Prabowo saat berpidato di perayaan HUT ke-17 Gerindra di Sentul City International Convention Center pada, Sabtu, 15 Februari lalu. Prabowo kompak bersama para kader partainya mengelu-elukan dan menyampaikan terima kasih ke Jokowi.

Dalam pidato yang sama, Prabowo mengatakan bahwa Jokowi telah banyak membantunya dari sebelum dilantik pada 20 Oktober lalu. Dia lantas berterima kasih kepada Jokowi atas bantuannya. “Sebelum serah terima, beliau sudah memanggil saya terus. Bahkan jabatan-jabatan tertentu beliau minta pandangan dari saya. Ini saya ceritakan karena saya ingin rakyat tahu sebenarnya,” ujar Prabowo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus