Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Profil Bagong Suryanto, Dekan FISIP Unair yang Bekukan BEM Usai Insiden Karangan Bunga Satire

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Bagong Suyanto, menjadi sorotan setelah membekukan BEM FISIP Unair.

28 Oktober 2024 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Bagong Suyanto, menjadi sorotan setelah membekukan BEM FISIP Unair. BEM FISIP Unair dibekukan usai membuat karangan bunga satire untuk Prabowo-Gibran. Bagong beralasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari foto yang disebar di sosial media, karangan bunga itu berbentuk persegi panjang dan terdapat foto presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Papan itu bertuliskan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi’.

Pada bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Sementara pada bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan ‘Dari: Mulyono (B******n Penghancur Demokrasi)'.

Bagong belum mau menjelaskan lebih lanjut alasannya melakukan pembekukan itu. Ia menyebut akan bertemu BEM FISIP Unair pada Senin, 28 Oktober 2024.

“Iya, Senin kami bertemu,” kata Bagong kepada Tempo, Minggu 27 Oktober 2024.

Dikutip dalam laman resmi Unair, Bagong pernah membuat kata sambutan untuk FISIP Unair. Bagong mengatakan, FISIP Unair memahami begitu pentingnya peningkatan kualitas dan iklim akademik yang semakin berkembang.

Ia menyebut, FISIP Unair juga senantiasa menyokong aktivitas kemahasiswaan di kampus baik secara kurikuler maupun ekstrakurikuler. "Dan memperluas jaringan alumni-alumni kami yang tersebar di dalam berbagai bidang profesional seperti pemerintahan, bisnis, maupun yang sama-sama di dunia akademik," kata Bagong dikutip dalam laman resmi Unair. 

Bagong lahir pada 6 September 1966 atau kini berusia 58 tahun. Berdasarkan data PDDIKTI Kemdikbud, Bagong Suyanto menempuh pendidikan S1 di Unair dan menyelesaikannya pada 1988. Kemudian, ia meraih gelar Magister Sains di kampus sama pada 1999.

Bagong kemudian melanjutkan S3 dengan konsentrasi sosiologi di Unair. Ia selesai pada 2012. Bagong Suyanto merupakan pakar sosiologi anak dan guru besar sosiologi. Ia mengajar sosiologi ekonomi, program pembangunan, teori sosial, metodologi penelitian filsafat permasalahan pada jenjang sarjana hingga program doktor.

Bagong Suyanto memfokuskan penelitiannya pada sosiologi ekonomi, hak-hak anak dan perempuan, serta kemiskinan dan masalah kesenjangan sosial. Ia menerima 24 hibah untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari berbagai lembaga nasional. 

Bagong Suyanto menerbitkan artikelnya di internasional dan nasional jurnal seperti, Penelitian Humaniora dan Ilmu Sosial, Kemajuan Sosial Jurnal Penelitian Ilmu Pengetahuan, Surat Sains Tingkat Lanjut, Jurnal Dialektika, Jurnal Literasi. 

Bagong Suyanto juga tercatat sebagai anggota Ikatan Sosiologi Indonesia. Ia telah menerbitkan 26 buku Sosiologi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus