Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar menginisiasi program yang dapat mengubah sampah jadi berkah dalam Gerakan Nyeupah (Nyetor Sampah Pasti Barokah). Gerakan ini, ke depan diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Jabar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Diketahui, Nyeupah merupakan gerakan memilah dan mengumpulkan sampah rumah tangga non-organik yang kemudian disetorkan ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Untuk upaya ini, Disperkim Jabar menggandeng mitra pengangkutan sampah yaitu Aplikasi Greeny dan Bank Sampah Bersinar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat ini gerakan Nyeupah sudah diinisiasi oleh Disperkim Jabar dengan mengajak masyarakat khususnya di tingkat RT, RW, kelurahan dan Kantor Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di Kawasan Kawaluyaan Kota Bandung. Saat melakukan gerakan Nyeupah, mereka menyetor sampah ke TPS3R Disperkim atau pengelola lingkungan untuk dilakukan pengumpulan, pencatatan dan penjualan sampah kepada mitra pengangkutan sampah.
Kepala Disperkim Jabar, Boy Iman Nugraha berharap, gerakan Nyeupah ini dapat mengurangi residu yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga bisa memperpanjang usia TPA. “(Melalui) Nyeupah ini kita hanya ingin memulai gerakan penuntasan sampah di kawasan (Dinas) Permukiman secara mandiri. Kami ingin turut serta mencoba mengurangi sampah dari hulu untuk mengurangi residu yang harus dibuang sampai ke TPA," ujarnya.
Dalam acara Soft Launching Nyeupah di Kantor Disperkim Jabar, pada Jumat, 26 Februari lalu, dilakukan sesi simulasi pengangkutan sampah oleh mitra pengangkutan. Greeny dan Bank Sampah Bersinar mengangkut sampah yang sudah dipilah dalam tiga jenis yaitu, kertas, plastik dan besi dikumpulkan di TPS3R Disperkim Jabar.
Kemudian, pihak Disperkim dan mitra pengangkutan akan menentukan titik penjemputan berbasis aplikasi, menimbang sampah yang dijual, nilai rupiah dari sampah akan terunggah ke aplikasi Greeny dan Bank Sampah Bersinar dan hasil penjualan sampah dapat ditarik melalui aplikasi Doku.
Penggagas aplikasi Greeny, Boy Tjakra menjelaskan, untuk satu kilogram sampah jenis plastik dibanderol Rp 2500. "Untuk logam Rp 2.500 per kilogram," ujarnya.
Selain pembayaran sampah melalui aplikasi Greeny, Disperkim juga bekerja sama dengan Alfamart dan Bank Sampah Bersinar melalui acara "Gebyar Bayar Sembako Pakai Sampah" di Alfamart empat apartemen transit yang berlokasi di Rancaekek, Solokan Jeruk, Ujung Berung dan Batu Jajar.
Kerja sama antara Disperkim Jabar dan mitra pengangkutan sampah dalam Nyeupah merupakan manifestasi dari gerakan peduli lingkungan, peduli sosial dan peduli ekonomi.(*)