Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Rambut Pirang Pasha Ungu, Kemendagri: Konsekuensi Kepala Daerah dari Dunia Artis

Penampilan Pasha Ungu sejak menjabat sebagai Wakil Wali Kota kerap mencuri perhatian.

30 Juli 2020 | 21.36 WIB

Wakil wali kota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (dua dari kanan) saat menerima kunjungan dari anggota DPRD. Pasha tampil nyentrik dengan rambut barunya yang berwarna pirang. Instagram
Perbesar
Wakil wali kota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (dua dari kanan) saat menerima kunjungan dari anggota DPRD. Pasha tampil nyentrik dengan rambut barunya yang berwarna pirang. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang dikenal sebagai Pasha Ungu menjadi sorotan publik karena rambutnya yang berwarna pirang.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik pun berpendapat bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi terpilihnya kepala daerah dari kalangan artis. “Tentunya akan berperilaku seperti seorang artis,” kata Akmal kepada Tempo, Kamis, 30 Juli 2020.

Akmal mengatakan aturan tentang berpakaian dinas diatur untuk ketertiban kedinasan serta atributnya. Namun, dalam aturan tersebut tidak ada ketentuan mengenai warna rambut.

“Buktinya banyak kepala daerah atau wakil kepala daerah yang mengecat rambut dengan warna hitam, tapi tidak pernah diributkan toh,” kata Akmal.

Penampilan Pasha Ungu sejak menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu sebelumnya juga pernah mencuri perhatian. Pada 2018, Pasha muncul dengan potongan rambut bergaya skin fade atau memangkas habis bagian kiri dan kanan rambut namun menyisakan di tengahnya saja. Kemudian menyisir rambut tengahnya tersebut ke arah belakang dan menguncirnya di bagian belakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus