Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Retret Kabinet Merah Putih Dinilai Militeristik, Akademisi: Ada Kesalahpahaman Persepsi Soal Bela Negara

Retret Kabinet Merah Putih Prabowo yang digelar di Akmil Magelang dinilai sarat akan nuansa militer. Terdapat kesalahpahaman soal bela negara.

28 Oktober 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para menteri bernyanyi dan berjoget bersama taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat, 25 Oktober 2024. Momen itu terjadi usai gala dinner dalam Retreat Kabinet Merah Putih. Para menteri, wakil menteri, kepala badan atau lembaga, utusan khusus presiden, hingga staf khusus presiden, kompak menyanyikan lagu dangdut koplo berjudul "Koyo Jogja Istimewa" yang dipopulerkan Ndarboy Genk. Instagram/maman.abdurrahman.st

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Agenda retret Kabinet Merah Putih yang dihelat sejak 25-27 Oktober 2024 kemarin, menjadi sorotan lantaran dinilai sarat akan nuansa militer. Kegiatan tersebut juga dianggap tak memiliki relevansi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akademisi dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah mengatakan, terdapat kesalahpahaman dalam mempersepsikan bela negara yang memang menjadi amanat dari Undang-Undang Dasar 1945.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bela negara tidak harus mengedepankan aspek fisik seperti pelatihan militer," kata Herdiansyah saat dihubungi, Senin, 28 Oktober 2024.

Herdiansyah mengatakan, bela negara dapat dilakukan dengan cara non-fisik, misalnya menjadi garda paling terdepan dalam membela dan memperjuangkan hak atau kepentingan rakyat banyak.

Alih-alih melakukan penggemblengan kepada jajaran Kabinet Merah Putih dengan gaya militeristik, kata dia, Prabowo semestinya dapat lebih bersikap rasional dalam memberikan pembekalan dan pelatihan kepada kabinetnya.

"Kalau pelatihannya seperti ini, justru malah menunjukkan wajah asli Prabowo yang memang lahir dari rahim militer," ujar dia.

Sebelumnya, empat hari setelah pelantikan kabinet, Prabowo menggembleng jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih untuk mengikuti latihan dan pembekalan di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Para peserta dilatih kedisiplinan dengan mengikuti latihan baris berbaris hingga ikut merasakan jam makan dan tidur yang diatur seperti taruna militer.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga mendengarkan sejumlah topik yang disampaikan Prabowo. Materi topik tersebut, ialah tentang pencegahan korupsi; perencanaan pembangunan; kebijakan anggaran; dan pelaksanaan birokrasi.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan yang mengikuti kegiatan tersebut membagikan kesan-kesan selama tiga hari bermalam di kompleks Akmil Magelang.

Ia mengatakan memperoleh banyak hal dari kegiatan yang dihelat Presiden Prabowo pada 25-27 Oktober 2024 ini. 

"Kita ditatar otak dan otot," kata Veronica sebelum bertolak kembali ke Jakarta di salah satu pintu gerbang Akmil Magelang, Ahad, 27 Oktober 2024.

Penataran terhadap otak dan otot yang dimaksud, kata dia, adalah para jajaran Menteri dan wakil Menteri di Kabinet Merah Putih sempat mengikuti pelatihan baris berbaris. 

Menurut Veronica, latihan tersebut dilakukan seperti komponen cadangan atau Komcad, di mana para peserta dilatih untuk bergerak, menerapkan pola hidup sehat, disiplin dalam bekerja, hingga memprioritaskan kepentingan rakyat. 

"Jadi kita bekerja untuk kesejahteraan rakyat," ujar dia.

Pengajar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada, Yance Arizona menilai jika agenda retret Kabinet Merah Putih tak memiliki urgensi dan relevansi untuk dilakukan.

Menurut Yance, ketimbang digembleng melalui latihan yang sarat akan nuansa militeristik, Prabowo lebih baik menuntaskan terlebih dahulu persoalan teknis yang terjadi di sejumlah kementerian yang baru dipecah nomenklaturnya.

"Misalnya tuntaskan soal alokasi anggaran, distribusi sumber daya dan lainnya, agar pemerintahan bisa segera dijalankan cepat dan efektif," kata Yance.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan setelah retret rampung dilaksanakan,Prabowo menginginkan seluruh program-program yang telah digodok kementerian segera dieksekusi dalam waktu dekat.

Salah satu yang menjadi concern Prabowo, kata dia, ialah program swasembada pangan dan energi. Prasetyo menyebut, Prabowo meminta kepada seluruh kementerian di kabinet pemerintahannya untuk mendukung upaya Kementerian Pertanian sebagai leading sector program ini. 

"Kita negara agraris, swasembada pangan dalam tiga sampai empat tahun itu keharusan," ujar dia.

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko menepis kegiatan retret Kabinet Merah Putih sebagai kegiatan yang militeristik. 

Ia menilai, kegiatan tersebut merupakan upaya Prabowo menumbuhkan sikap kedisiplinan bagi para Menteri dan Wakil Menterinya di kabinet. 

"Banyak disiplinnya, saya pikir tidak benar kalau ini militeristik," kata Budiman di Bandar Udara Adisucipto, Ahad, 27 Oktober 2024.

 

Daniel Ahmad Fajri dari Magelang dan Pribadi Wicaksono dari Yogyakarta berkontribusi dalam berita ini

Andi Adam Faturahman

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus