Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Ridwan Kamil dan Suswono Sama-sama Disorot Soal Diksi Janda, Bagaimana Duduk Perkaranya

Ridwan Kamil, menyampaikan permintaan maaf setelah menuai kritik terhadap videonya tentang guyonan diksi janda. Suswono pernah lakukan hal serupa.

23 November 2024 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, meminta maaf setelah menuai kritik perihal pernyataannya soal janda dalam video yang viral saat kampanye di Jakarta Timur pada 16 November 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya menghaturkan mohon maaf karena manusia memang gudangnya khilaf dan salah ya. Tapi pemilihan diksinya mungkin kurang pas, situasi yang intens, apapun itu, saya haturkan permohonan maaf lahir batin tidak bermaksud, mudah mudahan bisa diterima permohonan maafnya,” kata Ridwan Kamil saat sowan ke Pondok Pesantren Darul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 22 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, Ridwan Kamil sedang melakukan deklarasi dukungan relawan di Jakarta Timur. Video yang beredar di media sosial X dianggap seksis dan melecehkan perempuan. Video itu memperlihatkan Ridwan Kamil bersama politikus Gerindra Habiburokhman dan Ali Lubis di atas panggung saat kampanye.

Dalam video itu, RK berkelakar di depan massa kampanye bahwa janda akan disantuni oleh politikus Gerindra Habiburokhman. "Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir batin oleh Bang Ali Lubis akan diberi sembako oleh Bang Adnan, dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Ryan," kata Ridwan Kamil.

Cheryl Tanzil, juru bicara Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), mengatakan video itu merupakan sepenggal bagian saat perkenalan anggota DPR dan DPRD serta aspirasi warga. Padahal, kata dia, ada perempuan single parent yang curhat tentang problematika yang dihadapi, mewakili aspirasi banyak perempuan di lokasi kampanye.

“Pak Ridwan Kamil lantas merespons dengan menyebutkan nama-nama para legislator yang hadir, maksudnya untuk memastikan para anggota dewan tersebut merangkul kaum perempuan, terutama single parents,” kata Cheryl Tanzil dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 22 November 2024. 

Menurut Cheryl, video tersebut diduga sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang punya maksud tertentu. Ia mengatakan penggalan video hanya memperlihatkan respons tekstual tanpa konteks. Menurut dia, suntingan video dilakukan pihak yang andal dan pengambilan gambar diduga menggunakan kamera profesional.

Tak hanya Ridwan Kamil, Suswono pun sebelumnya sempat membuat gaduh dengan guyonan janda dan penganggurannya. Suswono bahkan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh beberapa organisasi masyarakat. Guyonan tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan ormas Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

Saat itu, Suswono menceritakan program Kartu Anak Yatim. Namun, para orang tua tunggal, terutama dari kalangan ibu-ibu mempertanyakan program kesejahteraan serupa. "Kemarin ada yang nyeletuk, 'Pak ada Kartu Janda, nggak?'," kata Suswono. 

Ia pun menyampaikan program kesejahteraan sosial yang diusung oleh paslon RIDO akan menyentuh semua kalangan, termasuk para janda yang miskin. Lalu direspons, bagaimana dengan janda kaya. Suswono pun menyebut agar janda kaya menikahi pemuda menganggur. Ia mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang menikah dengan Siti Khadijah.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah. Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad) waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu," ujar Suswono.

Melalui keterangan tertulisnya pada Senin malam, 28 Oktober 2024, Suswono meminta maaf setelah candaannya tentang janda di acara deklarasi relawan Bang Japar berpolemik. Politikus Partai Keadilan Sejahrera itu juga menyatakan sudah mencabut pernyataannya tersebut.

Mantan Menteri Pertanian yang berpasangan dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta ini mengakui jika candaannya tentang janda tersebut kurang tepat dan tidak bijaksana. “Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya,” ujar Suswono. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | EKA YUDHA SAPUTRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus