Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang kini telah berubah status dari kelas B non-pendidikan menjadi kelas B pendidikan. Dengan status itu, rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu bisa melakukan kegiatan pendidikan tenaga kesehatan sebagai rumah sakit pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Artinya Kabupaten Bogor memiliki RSUD yang dipercaya oleh asosiasi pendidikan untuk menjadi tempat mendidik para calon nakes," kata Direktur RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor Vitrie Winastri di Bogor, Selasa, 12 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Vitrie, saat ini RSUD Leuwiliang memiliki standar akreditasi dari Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ASPI).
Menurut laman dinkes.provjatim, rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.
Perbedaan utama dari rumah sakit pendidikan dengan rumah sakit biasa adalah rumah sakit pendidikan dalam melaksanakan kesehariannya mengintegrasikan layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, rumah sakit pendidikan menjadi ajang pelatihan bagi para calon tenaga kesehatan sebelum benar-benar terjun dalam praktek.
Vitrie mengatakan para dokter spesialis di rumah sakit tersebut akan menjadi pendidik atau dosen untuk calon tenaga kesehatan. Setiap satu dokter spesialis membimbing empat hingga lima calon tenaga kesehatan.
Untuk menjalankan fungsi sebagai tempat pendidikan, RSUD Leuwiliang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi tersebut, yaitu Poltekkes Bandung, Stikes Wijaya Husada Bogor, Prima Husada Bogor, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) serta SMK Prof. Dr. Moestopo.
"Selanjutnya sedang berproses dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN), IPB University, Poltekkes Tasikmalaya, SMK Cita Teknika, dan Stikes Widya Dharma Husada Tangerang," kata Vitrie.