Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

8 Mei 2024 | 13.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 6 Mei 2024 kemarin, jagat maya dibuat heboh melalui unggahan video di sejumlah grup WhatsApp warga yang tersebar. Dalam unggahan video berdurasi 34 detik tersebut terlihat rekaman tempat tidur pasien di ruang IGD RSUD Chasbullah, Abdulmadjid Kota Bekasi dipenuhi pasien yang terkena DBD (Demam Berdarah Dengue). Video tersebut cukup meyakinkan mengingat hampir seluruh Indonesia saat ini dilanda cuaca panas, DBD cepat tersebar saat cuaca panas. Berikut fakta-fakta mengenai lonjakan kasus DBD di Bekasi yang viral.

1. Kemenkes bantah pasien DBD membludak

Dilansir dari Antara, Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes telah mendapatkan konfirmasi langsung dari RSUD Chasbullah bahwa berita tersebut terlalu berlebihan. Memang untuk kasus DBD di RSUD Bekasi dalam waktu 1 Januari hingga 6 Mei 2024 pasien mencapai 490 orang, namun, untuk kondisi ruangan IGD cukup kondusif tidak sekacau yang beredar melalui video tersebut. Seluruh prosedur pasien mulai dari penegakan diagnosis, keputusan rawat inap atau jalan berjalan baik.

2. Lonjakan DBD diikuti cuaca ekstrem

Kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan rekor suhu maksimum harian di Bekasi bahkan tembus hingga 40 derajat Celsius pada bulan Januari lalu. Cuaca panas menjadi ajang nyamuk DBD untuk menyebarkan bibit penyakit. Dilansir dari bekasikota.go.id, pemerintah kota bahkan mengimbau masyarakat Bekasi untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk untuk antisipasi DBD. Dari bulan Januari hingga Maret 2024 lalu 441 pasien sakit DBD 4 di antaranya meninggal dunia.

3. Tidak semua pasien yang terekam di video mengidap DBD

Kusnoto Saidi selaku Direktur Utama RSUD CAM Kota Bekasi ikut menanggapi atas unggahan yang beredar. "Saya pastikan itu betul kondisi IGD di RSUD, tetapi saya tidak tahu tanggalnya. Terlihat cukup penuh karena tiap pasien ditemani penunggu, jika tidak ada penunggu kondisi akan kondusif. Selain itu, kami juga miliki laporan 10 pasien kunjungan terbesar. Kunjungan terbanyak kami adalah infeksi saluran pernapasan atas bukan DBD," jelasnya.

4. Kapasitas ruang rawat inap Dikondisikan Pihak Rumah Sakit agar Pasien Tetap Seimbang

Dilansir dari bekasikota.go.id, meskipun terlihat berjubel akibat delay layananan akibat kondisi ruang inap yang penuh, pihak RSUD tetap mengupayakan akomodasi kebutuhan rawat inap pasien. Kebijakan fleksibel pun diterapkan berdasarkan tren penyakit yang meningkat. Termasuk kapasitas bed ruang inap yang tidak mengalami penambahan jumlah, pihak rumah sakit melakukan hal tersebut untuk memotivasi pasien agar mau dirujuk ataupun rawat jalan.

Pilihan Editor: Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus