Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUFINUS Tigau, 28 tahun, tersentak mendengar rentetan tembakan di perkampungan Jibaguge, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin, 26 Oktober lalu. Petang itu dia sedang bertandang ke honai bapak angkatnya, Antonius Abugau. Beberapa bulan terakhir, suasana Jibaguge mencekam. Hampir setiap hari terjadi baku tembak antara Satuan Tugas Nemangkawi—gabungan Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian—dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Sebagian penduduk mengungsi ke hutan untuk bersembunyi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo