Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyayangkan adanya ancaman pembunuhan kepada calon presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sebuah video yang belakangan beredar. Menurut Sandi masalah ancam mengancam harus diselesaikan mlelaui jalur hukum.
“Saya tidak terlalu mengerti konteksenya, tapi harus dalam jalur hukum. Semua harus dalam koridor hukum,” ujar Sandiaga di Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jalan Tjokroaminoto, Jakarta, Ahad, 12 Mei 2019.
Baca: Polisi Tangkap Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi
Sandiaga menyarankan selama Ramadan sebaiknya hanya menyampaikan perkataan yang sejuk dan baik. Begitu pula usahanya untuk mendorong pemilu agar dikawal sesuai dengan koridor yang adil dan bermartabat.
“Dalam bulan suci kita harus menyampaikan yang sejuk-sejuk. Kita pastikan bahwa dalam bulan suci kita katakan yang baik-baik. Kami pun mendorong pemilu dikawal sesuai dengan koridor jujur adil bermartabat,” tuturnya.
Tersangka berinisial HS sebelumnya mengancam Presiden Jokowi ketika sedang mengikuti aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2019 sekitar 14.40 WIB. Dalam video yang beredar, HS mengancam Jokowi dengan mengutarakan kata-kata, “Dari Poso nich, siap penggal kepala Jokowi, Jokowi siap lehernya kita penggal kepalanya demi Allah."
Simak: BPN Prabowo - Sandiaga: Kami Tak Akan Ikut People Power
Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap pelaku pengancaman. Pelaku yang tinggal di kawasan Palmerah Barat ini dijerat Pasal 104 KUHP tentang makar dan Pasal 27 ayat 4 juncto Pasal 45 ayat 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan Atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
FIKRI ARIGI | LANI DIANA WIJAYA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini