Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Santri di Magetan Tenteng Airsoft Gun, Ponpes Batalkan Ekskul Berbiaya Rp 400 ribu

Penjelasan Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan setelah viralnya foto para santriwatinya yang menenteng airsoft gun.

30 Juli 2023 | 20.45 WIB

Santriwati Ponpes Baitul Quran Magetan MPLS bawa airsoft gun laras panjang. Foto: Istimewa
Perbesar
Santriwati Ponpes Baitul Quran Magetan MPLS bawa airsoft gun laras panjang. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan, Isgianto, mengatakan setelah viralnya foto para santriwatinya yang menenteng airsoft gun, pihaknya mengkaji ulang ekstrakurikuler airsoft gun di ponpes tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia mengatakan beredarnya foto tersebut di media sosial telah menimbulkan keresahan di publik. Menurut dia, foto itu merupakan simulasi kegiatan ekstrakurikuler airsoft gun yang ditampilkan pada saat masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS. Kegiatan itu digelar sekitar dua pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Isgianto memohon maaf atas keresahan yang terjadi akibat foto tersebut. Atas kejadian itu, Isgianto mengatakan pihaknya tidak akan melanjutkan kegiatan airsoft gun menjadi ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Jahra Magetan. Hal itu, kata dia, setelah dikaji dan saran dari berbagai pihak.

"Mudah-mudahn klarifikasi ini dapat memberikan pencerahan dan bisa meredam terkait keresahan yang ada di masyarakat," ujarnya dalam Instagram resmi Pondok Pesantren Baitul Qur'an pada Ahad, 30 Juli 2023.

Di Instagram ponpes tersebut juga mengunggah proposal penawaran ekstrakurikuler PT Airsoft Pelajar Indonesia. Dalam proposal itu disebutkan maksud dan tujuan kegiatan itu salah satunya untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air lewat materi Bela Negara di dalam olahraga airsoft gun.

Adapun estimasi biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan itu tertera Rp 400 ribu per bulan per pelatih selama empat kali pertemuan atau mengikuti standar pembiayaan dari sekolah masing-masing.

Sebelumnya, sebuah foto santriwati mengangkat senjata beredar di media sosial. Senjata itu diketahui merupakan airsoft gunDalam foto tersebut, sejumlah santriwati mengenakan seragam berwarna merah, bawahan rok panjang, serta kerudung biru terlihat berbaris sambil menenteng airsoft gun.

Mereka juga mengenakan rompi mirip antipeluru. Foto itu diketahui berlokasi di Pondok Pesantren Baitul Qur'an di Magetan. "Memang kegiatan itu benar terjadi di kami dalam rangka MPLS. Kegiatan ini sifatnya simulasi ekstrakurikuler yang kami tawarkan kepada santriwati yang dilakukan pihak kedua PT Liga Airsoft Pelajar," ujar Isgianto.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus