Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Sebuah Jalan 134 km

Sebuah jalan yang menghubungkan palu dengan poso telah dibuat walaupun masih berupa tanah. jalan yang termasuk dalam rencana persiapan trans sulawesi ini telah mulai diaspal & jembatan-jembatan baru mulai dibuat. (dh)

14 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH jalan telah menghubungkan Palu dengan ibukota Kabupaten Poso, yaitu Poso, sejak pertengahan Desember lalu. Panjangnya 134 Km. Walaupun jalan ini masih berupa tanah dan hanya mampu dilewati kendaraan bermotor di musim kering, tapi sekaligus berarti jalan darat antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan telah dapat ditempuh. Penyelesaian jaian itu termasuk dalam rencana persiapan trans Sulawesi. Tadinya di jalur ini hanya hutan belukar semata dan dikerjakan sejak tahun 1976. Menurut ir. Soenardi Hadisoepadmo, Kepala PU Sulawesi Tengah, jalan itu telah menelan biaya APBN sebanyak Rp 50 juta. Di beberapa bagian jalan itu, pengaspalan mulai dilakukan berikut perbaikan serta pembuatan jembatan-jembatan baru. Walaupun keadaan jalan itu masih "asal dapat dilalui" -- seperti ucapan Dirjen Bina Warga ir. Poernomosidi ketika meresmikannya -- tapi artinya akan menjadi lebih penting jika dikaitkan dengan rencana transmigrasi di daerah ini. Hingga Pelita III nanti propinsi ini akan didatangi seperdua dari 100.000 KK transmigran yang akan disebar ke beberapa daerah. Untuk itu, menurut Gubernur Sulawesi Tengah, AM Tambunan, tak kurang dari 200. 000 hektar tanah kini sudah disiapkan di sepanjang jalur trans Sulawesi. Dalam tahun anggaran 197/1979 propinsi ini akan mendatangkan 5.000 KK untuk ditempatkan di Sausu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Donggala. Pemda Propinsi Sulawesi Tengah tampaknya mencoba menangani soal transmigrasi ini dengan cara cukup bersungguh-sungguh. Beberapa segi seperti menempatkan para transmigran di sepanjang tepi trans Sulawesi serta persiapan sarana secara serempak kelihatannya juga mencoba mencontoh pola transmigrasi di Sitiung (Sumatera Barat). Pola ini ditempuh barangkali karena pengalaman beberapa proyek transmigrasi di daerah ini gagal beberapa waktu yang lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus