MASIH sulit dibayangkan bahwa Kalimantan Barat dan Pulau
Kalimantan umumnya sudah mendesak untuk dihijaukan. Tapi memang
begitulah adanya. Pulau yang terkenal berhutan lebat, ternyata
makin hari dirayapi alang-alang, terutama karena pertanian
dengan sistem ladang.
Di Propinsi Kalimantan Barat sendiri dari 9,5 juta hektar
hutannya, hampir 4 juta hektar di antaranya sudah berubah jadi
lautan alang-alang. Oleh karena itu, meskipun sebelumnya pernah
ada proyek penghijauan, tahun 1977 baru lalu propinsi ini
kebagian juga Inpres Penghijauan sebanyak Rp 39 juta. Biaya ini
dimaksudkan untuk menghijaukan kawasan seluas 2.000 hektar di
Mempawah, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu. Semuanya terletak di
tepi aliran Sungai Kapuas.
Dana Inpres sekian itu tentu belum memadai dibanding kebutuhan
penghijauan daerah ini. Tapi jumlah itu sendiri kabarnya didapat
dengan susah payah, gara-gara pihak pemerintah Pusat menilai
proyek penghijauan yang pernah dilakukan daerah ini tahun 1976
dinilai gagal. Walaupun kegagalan itu dibantah oleh Harsono,
Kepala Humas Pemda Kalimantan Barat, tapi diakuinya bahwa memang
selama ini belum pernah ada tim melakukan penilaian terhadap
proyek itu. Maka dengan agak terburu-buru sebuah tim evaluasi
telah dibentuk bulan Desember lalu.
Proyek penghijauan itu sendiri terletak di Kabupaten Sambas,
dikenal dengan proyek Lumar, dengan luas 20 hektar. Menurut
Sarwono, Kepala Dinas Perkebunan Sambas. proyek itu semula
memang "ibarat daerah tak bertuan karena statusnya tak jelas."
Baru pertengahan 1977 Gubernur Kalimantan Barat mengeluarkan
surat keputusan melimpahkan pengurusannya kepada Pemda Kabupaten
ambas. Kemudian pihak terakhir ini menyerahkannya lagi kepada
Dinas Perkebunan Kabupaten Sambas.
Jadinya hampir setahun proyek itu tak terurus, meskipun sudah
ditanami beribu-ribu pohon. Alang-alang pun membelit pohon-pohon
itu dan tak sedikit yang mati muda. "Proyek itu tidak gagal,
karena 70 hingga 80% tanaman masih hidup" begitu kesimpulan tim
evaluasi yang rupanya cukup tergesa-gesa pula bekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini