Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Sindir Gerakan Tanam Sejuta Pohon, Jokowi: Nggak Ada Pohonnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyindir kebiasaan seremonial dalam gerakan menanam pohon di Indonesia. Jokowi menanam pohon di Gunung Kidul.

9 Desember 2017 | 14.02 WIB

Presiden Jokowi Widodo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menanam pohon Kelapa Sawit di kebun kelapa sawit di Desa Kota Tengah, Kabupaten Serdang, Sumatera Utara, 27 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Perbesar
Presiden Jokowi Widodo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menanam pohon Kelapa Sawit di kebun kelapa sawit di Desa Kota Tengah, Kabupaten Serdang, Sumatera Utara, 27 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyindir kebiasaan seremonial dalam gerakan menanam pohon di Indonesia yang menurutnya lebih bicara angka angka besar namun efeknya tak terlihat dan terasa manfaatnya. "Tadi ini, dari informasi yang saya terima, kita menanam 45 ribu pohon, ini akan saya hitung benar ya?"ujar Jokowi di sela peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2017 di Kecamatan Ponjong, Gunungkidul Sabtu 9 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Jokowi mengungkapkan itu karena merasa miris pada aksi gerakan menanam pohon yang terkesan seremonial. Menekankan sisi kuantitatif bukan kualitatif seperti jutaan atau miliaran. "Biasanya setiap tahun kita mendengar, yang ditanam 1 miliar pohon, 1 juta pohon, tapi pas saya hitung sampai puluhan tahun ngga ada pohonnya," ujar Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi pun kesal dan penasaran. "Terus itu angka- angka apa? Saya lebih senang angka riil. 45 ribu angka riil. Ini pun harus saya cek, apa iya 45 ribu itu hidup semua pohonnya? Jangan jangan hanya hidup dua ribu," ujarnya.

Jokowi pun meminta kebiasaan buruk hanya menanam pohon tanpa dikawal kelanjutannya ini diubah. Sebab, ujar Jokowi, anggaran yang diguyurkan pemerintah untuk menghijaukan Indonesia selalu besar. Baik di tingkat pusat maupun daerah. "Bertahun tahun anggaran itu habis dan saya tanya, mana yang sudah hijau?" katanya.

Jokowi pun meminta jajarannya ketika menggunakan anggaran untuk gerakan menanam pohon benar-benar dihitung efektifitasnya."Jangan pohon baru setinggi 30 sentimeter sudah ditanam, harusnya yang ditanam yang gede-gede," ujarnya.

Jokowi juga mengkritik agar dalam gerakan menanam pohon berhitung dengan keluarnya anggaran. "Anggaran keluar pertengahan tahun, belum bibitnya menyiapkan lama, akhirnya bibit baru usia 30 senti dipaksa ditanam, dan tidak ada biaya pemeliharaan ya mana bisa hidup? " ujar Jokowi.

Jokowi kecewa kebiasaan buruk dalam penggunaan anggaran untuk gerakan tanam pohon ini selalu berulang tiap tahun. "Kita tahu ini salah tapi berulang terus tiap tahun," ujarnya. Jokowi pun meminta ketika suatu pohon ditanam terus dikawal dan dipastikan tetap hidup dan bermanfaat. "Ditongkrongi terus pohon itu, jangan ditanam terus ditinggal," ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menuturkan dalam hari menanam pohon Indonesia 2017 ini total sebanyak 45 ribu pohon ditanam di perbukitan karst Desa Karangasem Kecamatam Ponjong Gunungkidul itu. Meliputi pohon jati, akasia, juga jambu.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus