Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta Pramono Anung kembali menyinggung sosok sembilan naga yang ditengarai sebagai kelompok konglomerat di Indonesia. Mantan Sekretaris Kabinet dua periode di pemerintahan Joko Widodo itu, secara tegas menyatakan tidak takut terhadap naga-naga ataupun dewa-dewa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ada pertanyaan ke saya, bagaimana dengan mas, apakah didukung satu, dua, sembilan dewa? Mau seribu dewa pun gue enggak takut. Gue enggak takut ya," kata Pramono, saat menyapa pendukungnya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pramono memastikan akan mengatasi permasalahan masyarakat Jakarta mulai dari bawah. Hal ini semisal mengerjakan program-program yang menjurus pada kepentingan masyarakat miskin, misalnya sanitasi, lapangan kerja, Kartu Jakarta Pintar, maupun Kartu Jakarta Sehat.
"Selain permasalahan dari bawah itu, baru kali ini juga ada calon gubernur Jakarta yang mencanangkan program JakartaFund untuk menunjang perekonomian wilayahnya," ucap Pramono.
Adapun perihal sembilan naga, pernah disinggung Pramono saat blusukan ke Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 27 September 2024. Calon gubernur nomor urut 3 itu berjanji akan menyelesaikan masalah-masalah nyata yang dialami masyarakat, tanpa ada intervensi dari kelompok konglomerat itu.
"Kalau amanah itu diberikan kepada saya, saya akan bekerja bersungguh-sungguh dan tidak bisa dipengaruhi oleh yang di atas-atas, yang disebut 9,10,11, 20 naga," kata Pramono, saat ditemui di Penjaringan, Jakarta Utara.
Pramono menyebut bahwa dirinya hanya akan patuh kepada warga Jakarta. "Naga saya satu saja, panjenengan sedoyo (saudara sekalian)," tuturnya.
Sembilan Naga merupakan istilah bagi kelompok pengusaha yang dianggap menguasai mayoritas perekonomian sekaligus memiliki berbagai bisnis besar di Indonesia. Pramono juga sempat menyinggung soal Sembilan Naga saat diwawancarai di kanal YouTube milik politikus Akbar Faizal, Selasa, 17 September lalu.
"Sebagai fighter, harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan, dan tidak punya beban kepada siapapun,” ucap Pramono.
Savero Ariesta, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: KSAL Ungkap Pertimbangan Sematkan Jokowi Brevet Hiu Kencana