BERITA penipuan pengiriman calon tenaga kerja sudah berulang kali tersaji, tapi bagai laron mengidari lampu, masih saja ada yang terjerat. Ini yang terjadi pada ratusan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ingin bekerja di Amerika setelah membaca iklan lowongan di surat kabar. Senin pekan lalu, mereka mendatangi Markas Kepolisian Resor Kota Malang untuk mengadukan Paulus Susilo Tjahjono, penduduk Jalan Mandalika, Sukun, Malang, yang dituduh menipu dan membawa lari uang Rp 2,3 miliar milik mereka.
Terbongkarnya penipuan calon TKI ini terjadi ketika Yohanes, salah satu orang yang merekrut para TKI itu, mendapat kiriman uang Rp 100 juta di rekening banknya, 27 Februari lalu. Uang itu dari Paulus dengan pesan agar dikembalikan pada 31 calon TKI yang direkrut Yohanes, yang mestinya harus segera diberangkatkan. Menurut Yohanes, uang yang disetor sebenarnya sampai Rp 196 juta.
Nasib sial itu juga menimpa sejumlah korban di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, dan Jember. Mereka ini menyetor uang Rp 7,5 hingga 19 juta karena tergiur iklan yang dipasang Paulus di harian Jawa Pos akhir tahun lalu. Dalam iklan itu, korban dijanjikan akan dipekerjakan di sejumlah kota di Amerika Serikat dengan gaji US$ 7,5 per jam. Bahkan Paulus juga akan mengganti denda US$ 50 per hari jika calon TKI gagal berangkat. Tapi iklan itu hanya akal Paulus untuk mengeruk uang. Saat disatroni para korban, rumah mewah Paulus tampak sunyi. "Kami sudah menurunkan satu tim untuk memburu dia," kata Kepala Polresta Malang, AKBP Shahrul Mamma.
Prasidono L., Agung R., Zed A., dan Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini