SETELAH tertunda delapan bulan, pengganti Abdul Gafur akhirnya terpilih. Kamis pekan lalu, Maluku Utara memiliki gubernur baru ketika Sidang Paripurna DPRD Maluku Utara memilih pasangan Thaib Armayin dan Yamin Waisale. Jago dari Fraksi Reformasi ini mengumpulkan 15 suara, mengalahkan calon dari Fraksi PDI-P, Mahmud Arifin Raimadoya dan Amin Drakel, yang hanya mendapat enam suara.
Fraksi Golkar yang memiliki 15 suara tak hadir dalam pemilihan yang berlangsung selama enam jam itu. Mereka menolak pemilihan ulang ini setelah Juli lalu calon terpilih mereka, Abdul Gafur dan Yamin Tawari, tak bisa duduk di kursi gubernur tersebut karena pemilihannya dibatalkan oleh dewan. Putusan ini bulan lalu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Ambon dengan alasan Gafur telah memakai politik uang dalam proses pemilihannya. Mengenai penolakan hadir dalam pemilihan itu, Ketua Fraksi Partai Golkar Zainuddin Umasangadji berkomentar, "Kami menginginkan penyaringan ulang, bukan mengambil paket (pasangan calon gubernur) yang ada."
Usai sidang, gubernur terpilih, Thaib Armayin, berjanji akan bersilaturahmi kepada Abdul Gafur. "Saya merasa tidak pernah ada lawan," ujarnya. Selain itu, dia siap menjalankan tiga agenda utama, yakni pemulangan pengungsi, rehabilitasi dan rekonstruksi pemekaran wilayah, serta membangun kembali ekonomi akibat kerusuhan.
Prasidono L., Agung R., Zed A., dan Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini