Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DERETAN kapal nelayan bertulisan The State of Kuwait itu teronggok lesu di pinggir jalan Desa Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Seharusnya kapal motor bercat putih dengan logo bulan sabit merah itu sudah mengarungi lautan dihela nelayan setempat untuk mencari ikan. Apa boleh buat, sejak kapal itu disumbangkan pemerintah Kuwait pada Maret lalu, para nelayan tak berani membawanya ke perairan lepas. Kenapa? "Tidak cocok dengan laut Aceh. Belum melaut, sudah karam," kata Zainudin, 24 tahun, seorang nelayan di Lambada Lhok.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo