Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Tiga Pesan Prabowo untuk Menkes Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan tiga pesan Presiden Prabowo di bidang kesehatan.

24 Oktober 2024 | 13.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan perundungan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro berinsial ARL (30) hingga mengakibatkan korban bunuh diri di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024. Polisi menemukan buku harian korban di kamar kos korban, yang menceritakan beratnya menjadi mahasiswa kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan tiga pesan dari Presiden Prabowo di bidang kesehatan. Budi kembali dilantik sebagai Menkes di Kabinet Merah Putih usai pada Senin, 21 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Nomor satu yang harus diberesin di bulan November adalah peluncuran skrining nasional untuk semua siklus hidup,” kata Budi dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Budi, program ini bertujuan untuk menjaga masyarakat tetap sehat, sehingga tidak hanya fokus pada pengobatan. Kedua, Budi mengaku ditugaskan untuk mempercepat pembangunan rumah sakit di daerah terpencil dan tertinggal. Ketiga, ia mengatakan ditugaskan untuk segera mengatasi penyakit Tuberkulosis atau TBC.

“Untuk program TBC, kita buatkan programnya yang bagus. Cara kerjanya kita luncurkan di bulan Desember,” kata Budi.

Selain tiga tugas utama tersebut, Budi mengatakan ia mendapat tugas untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan akan menjalankan program pemeriksaan kesehatan secara gratis mulai 2025. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan ini dalam acara media workshop BPJS Kesehatan di Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Menurut Hasan, program ini akan menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada tahun depan dan diutamakan untuk masyarakat yang berusia di atas 50 tahun serta yang memiliki potensi mengidap TBC. “Ini karena ada kekhawatiran, kita harus anggap ini sebuah hal yang serius dan ini untuk supaya aspek kuratif (kesehatan) tidak terlalu jadi beban. Kalau TBC naik lagi kan akan jadi problem,” kata Hasan.

Daniel A Fajri berkontribusi dalam penulisaan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus