Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Tips Pilih Anjing Penuntun Tunanetra, Perhatikan 5 Hal Berikut

Anjing dapat menuntun Tunanetra ke arah yang benar dan dilatih menghapal posisi, serta titik tertentu.

23 Oktober 2018 | 16.00 WIB

Charles Bloch, pria tunanetra dan anjing pemandunya. BBC.co.uk
Perbesar
Charles Bloch, pria tunanetra dan anjing pemandunya. BBC.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tunanetra dapat berjalan dengan baik bila menggunakan tongkat atau dituntun oleh orang yang melihat. Selain itu, ada pula yang menggunakan bantuan anjing penuntun ketika berjalan, meski di Indonesia cara tersebut belum umum dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di negara-negara barat, Tunanetra sudah menggunakan bantuan anjing penuntun saat berjalan. Selain memiliki insting yang baik dalam menuntun ke arah yang benar, anjing penuntun untuk Tunanetra juga dilatih menghapal posisi dan titik tertentu.

Berikut 5 fakta tentang anjing penuntun Tunanetra yang dirangkum dari beberapa situs berita internasional.

1. Posisi anjing penuntun Tunanetra
Anjing penuntun yang baik biasanya suka berjalan di sebelah kanan atau menyesuaikan tipe pegangan tangan pemiliknya. Bila pemiliknya bukan seorang kidal, anjing penuntun akan terus memilih berjalan di sebelah kanannya. Bila pegangan tiba-tiba diubah, anjing penjaga akan otomatis berputar searah jarum jam dan kembali ke posisi semula, yaitu di sebelah kanan pemiliknya.

2. Jenis anjing penuntun Tunanetra
Anjing penuntun Tunanetra biasanya merupakan anjing jenis German Sheperd atau Golden Retriever. Ini adalah anjing penuntun yang paling banyak membantu Tunanetra saat berjalan. Dua ras ini dikenal sebagai anjing yang memiliki sifat tenang, akomodatif, dan sensitif.

Wu Wenhao, seorang tunanetra (kiri) dengan anjing pemandunya, Zi Long di kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok. nytimes.com

3. Lama melatih anjing penuntun Tunanetra
Anjing penuntun Tunanetra dilatih lebih dari enam bulan. Di Amerika Serikat, anjing penuntun berjenis German Sheperd dilatih berlari bersama atlet lari Tunanetra. Setelah enam bulan dilatih berlari bersama, anjing penuntun itu dilatih melewati halang rintang berupa lingkaran besar, berjalan zigzag melewati kerucut pembatas jalan, mendorong kubus, hingga menghapal jalan. Hasilnya, dalam waktu 6 bulan, anjing penuntun itu mampu membantu majikannya berjalan di luar rumah.

4. Melatih pendengaran anjing penuntun Tunanetra
Anjing penuntun Tunanetra dilatih mengenali jenis suara tertentu, seperti suara mesin mobil, klakson, hingga penanda waktu pada pelican crossing. Ada reaksi tertentu yang dihasilkan saat mereka mendengar suara tersebut. Beberapa anjing penuntun akan menyalak atau diam ketika akan menuntun majikannya menyebrang jalan.

5. Menitipkan anjing penuntun Tunanetra
Ada beberapa tempat yang tidak mengizinkan anjing penuntun masuk, misalnya rumah sakit atau tempat penitipan bayi dan balita alias daycare. Namun, anjing penuntun juga tidak boleh ditinggal atau dititipkan secara serampangan. Anjing penuntun tidak boleh ditinggal di trotoar karena membahayakan pengguna jalan dan anjing itu sendiri. Sebaiknya manfaatkan fasilitas jika ada gedung yang menyediakan taman atau tepat penitipan anjing penuntun.

BBC | CBS | GUIDEDOG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus