Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran enggan menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pimpinam Cabang atau DPC Solo FX Hadi Rudyatmo yang mengaku sakit hati kepada Iriana Jokowi. Ibu Negara itu disebut kecewa suaminya dipanggil dengan istilah petugas partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan pihaknya tak mau banyak berkomentar. "Kami tidak juga mau banyak komentar, karena itu kita pikir urusan internal dari partai politik," ucapnya di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 30 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
FX Hadi Rudyatmo mengaku pihaknya sakit hati dengan pernyataan Iriana Joko Widodo yang kecewa suaminya dihina dengan sebutan petugas partai. Peristiwa itu ditengarai sebagai awal mula keluarga Jokowi pisah jalan dengan PDIP.
Rudy mengatakan, petugas partai berarti sama dengan petugas rakyat. "Lah saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai," ucapnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 29 November 2023.
Kendati begitu, Rudy menilai sikap Iriana wajar mengingat Iriana pun tak hadir saat ibunda Jokowi, Sudjiatmi, meninggal pada 20 Maret 2020. "Kalau saya menilainya biasa dengan Bu Iriana Kok. Mbak Mega itu kan bukan siapa-siapa. Wong mertuanya (ibunda Jokowi) meninggal aja enggak ngelayat kok," ujarnya.
Narasi yang disampaikan di media, menurut Rudy, tidak sama dengan hal yang terjadi di dalam rumah tangga Iriana sendiri. "Ibunya Pak Jokowi meninggal dunia aja (Iriana) enggak melayat kok, sampai tahilan terakhir seribu hari enggak hadir," ujarnya.
Rudy mengatakan, jika mengingat Iriana tak menghormati mertuanya, pihaknya tak perlu sakit hati. "Itu ya wajar bagi saya wong mertuanya sendiri aja tidak dihargai dihormati, yang membesarkan Pak Joko Widodo yang bisa menjadi presiden. Kalau Pak Joko Widodo enggak jadi presiden kan juga tidak jadi ibu negara," tuturnyam
Dilansir dari majalah Tempo, seorang kerabat Joko Widodo dan kolega Gibran Rakabuming Raka bercerita, upaya Iriana mendorong anak sulungnya menjadi calon wakil presiden menguat sejak awal tahun ini. Narasumber ini mengatakan Iriana telah lama memendam kekecewaan terhadap PDIP.
Kepada lingkaran dekatnya, Iriana Jokowi kerap menyampaikan bahwa partai banteng memperlakukan Jokowi dengan tidak selayaknya. Kegusaran itu memuncak ketika Jokowi menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung bahwa presiden ialah petugas partai. "Pak Jokowi kalau enggak ada PDIP juga, aduh, kasihan dah," kata Megawati.