Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TPNPB-OPM Minta Maaf Jaringan Penyelundupan Senjatanya Terbongkar

Menurut Sebby Sambom, terbongkarnya penyelundupan senjata ini terjadi akibat kesalahan dari anggota TPNPB-OPM.

15 Maret 2025 | 10.02 WIB

Tersangka mantan prajurit TNI Eko Sugiyono digiring polisi untuk menghadiri rilis kasus penyelundupan senjata dan amunisi untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB OPM), di Mapolda Papua, Jayapura, 11 Maret 2025. Foto: Ikbal Asra untuk Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tersangka mantan prajurit TNI Eko Sugiyono digiring polisi untuk menghadiri rilis kasus penyelundupan senjata dan amunisi untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB OPM), di Mapolda Papua, Jayapura, 11 Maret 2025. Foto: Ikbal Asra untuk Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom meminta maaf kepada orang-orang yang mendukung penyelundupan senjata ke OPM setelah jaringannya terbongkar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami sampaikan minta maaf kepada semua orang yang terlibat mendukung kami, suplai senjata ke TPNPB-OPM, baik itu anggota TNI maupun Polri dan juga orang-orang sipil yang mendukung suplai senjata untuk logistik militer kepada TPNPB,” kata Sebby Sambom kepada Tempo, Sabtu, 15 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Sebby, terbongkarnya penyelundupan senjata ini terjadi akibat kesalahan dari anggota TPNPB-OPM. Ia menduga Yuni Enumbi kurang hati-hati dan membeberkan informasi kepada polisi dan militer Indonesia sehingga jaringan penyelundupan terbongkar. 

“Ini kesalahan Yuni Enumbi yang tidak siap mental, maka dia ‘bernyanyi'. Akibat dari ‘bernyanyi’ itulah kita punya jaringan itu menjadi korban,” kata Sebby. 

Sebby mengatakan terbongkarnya jaringan yang memasok senjata api ilegal tidak menghambat operasi organisasinya. Dia mengatakan masih ada banyak saluran untuk mendapatkan senjata.

Namun, Sebby tidak menjabarkan detail mekanisme apa yang ditempuh TPNPB-OPM untuk mendapatkan senjata api. Ia hanya mengatakan pihaknya terus mencari saluran untuk mendapatkan senjata api.

Soal pendanaan, Sebby sebelumnya mengatakan bisa mendapatkan dari berbagai saluran. "Kami dapat uang sedikit dari proyek apa pun karena kami tuan tanah," kata Sebby kepada Senin kemarin.

Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama Kepolisian Daerah Papua membongkar jaringan pemasok senjata api untuk TPNPB-OPM. Terungkap, dua mantan prajurit TNI terlibat dalam penjualan senjata api ke OPM.

Kedua mantan prajurit tersebut ialah bekas anggota Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, yaitu Yuni Enumbi dan Eko Sugiyono. Keduanya diberhentikan dari TNI karena diduga terlibat dalam penyelundupan senjata ke TPNPB-OPM pada tahun 2022.

Polda Papua dan Polda Jawa Timur juga mengungkap jaringan pembuat senjata api di Bojonegoro, Jawa Timur. Jaringan itu terdiri dari Teguh Priyono, M. Kamaluddin, Pujiono, M. Herianto, dan Adi Pamungkas. Kecuali Herianto, nama-nama tersebut beserta Yuni dan Eko ditetapkan sebagai tersangka penjualan senjata api kepada TPNPB-OPM.

“Tersangka baru ini terungkap berdasarkan hasil pengembangan terhadap penangkapan Yuni Enumbi," kata Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Patrige Rudolf Renwarin lewat keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.

Hammam Izzuddin dan Raihan Muzakki berkontribusi dalam artikel ini.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus