Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta – Sebuah video penutupan patung Bunda Maria menggunakan terpal biru viral di media sosial. Penutupan patung Bunda Maria di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa St. Yacobus, di Dukuh Degolan, Desa Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta, pada Rabu, 22 Maret 2023 atau sehari sebelum Puasa Ramadan 2023 itu diduga atas desakan sejumlah organisasi massa (ormas).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah video yang beredar di salah satu akun Instagram @kabarsejuk dan @yayasanlbhindonesia menampilkan detik-detik patung setinggi enam meter itu ditutup dengan penutup terpal berwarna biru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di media sosial Twitter, peristiwa penutupan dengan topik Bunda Maria juga menjadi trending topic. Sampai tulisan ini diturunkan, Jumat, 24 Maret 2023 pukul 5.41 WIB, topik itu sudah mencapai 6.974 cuitan.
Dalam keterangan unggahan video di Instagram, dinarasikan penutupan dilakukan setelah gereja tersebut didatangi sejumlah orang yang mengaku dari sebuah ormas menyatakan ketidaknyamanan menggelar ibadah karena adanya patung itu.
Masih dalam keterangan unggahan tersebut, dituliskan Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhamad Isnur, mengutuk keras tindakan para aparat Polsek Lendah, Kulon Progo.
"Polisi yang harusnya melindungi dan menjamin hak warga untuk beragama dan berkeyakinan, malah menjadi pelaku diskriminasi yang merampas hak dan kebebasan umat Katolik di Jogja dalam mengekspresikan keyakinannya," tulis @muhamad.isnur.
Oleh karena itu, Muhamad mendesak Kapolri Listyo Sigit untuk menindak tegas bawahannya yang melanggar konstitusi Republik Indonesia.
Sekelompok orang yang mengatasnamakan dari partai politik Islam keberatan dengan patung Bunda Maria berukuran jumbo di Dusun Degolan, Bumirejo, Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dengan tuduhan mengganggu kekhusyukan ibadah puasa umat Islam.
Menukil Tempo, Kamis, 23 Maret 2023, disebutkan tekanan dari sekelompok orang yang mengatasnamakan ormas itu membuat Kepolisian Kabupaten Kulon Progo meminta pemilik dan pengelola menutupi patung dengan terpal. Tapi, Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo Ajun Komisaris Besar Polisi Muharomah Fajarini membantah adanya tekanan itu.
"Polisi hanya menjaga kondusivitas karena ada ormas yang keberatan demi kekhusyukan ibadah puasa," kata Muharomah Fajarini.
Selanjutnya: Penutupan patung tersebut….
Penutupan patung tersebut, menurut Muharomah, bukan dilakukan oleh polisi, tetapi oleh pemilik tempat doa Muharomah Fajarini juga menolak menyebutkan nama kelompok yang keberatan dengan patung itu dengan alasan agar tidak memperkeruh suasana.
Tempo sempat melihat rumah doa yang baru dibangun pada pertengahan 2022 itu berdiri berhadap-hadapan dengan masjid Al-Barokah atau hanya berjarak 6 meter. Di masjid itu terlihat anak-anak sedang berbuka puasa lalu berlangsung ibadah salat tarawih. Di rumah doa terlihat seorang penjaga, Kepala Desa Bumirejo, dan sejumlah orang.
Puluhan orang terdiri dari petugas Polsek Lendah, dan kepala dusun setempat, mendatangi bangunan seluas 1.200 meter persegi itu untuk melihat patung yang diselimuti terpal pada Rabu pagi 22 Maret 2023. Keluarga pemilik rumah doa juga ada di sana.
Tempo mendapatkan informasi, empat hari sebelum penutupan patung dengan terpal itu Kapolsek Lendah, petugas Kementerian Agama Kulon Progo, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Kesatuan Bangsa dan Politik berembug untuk menawarkan ke pemilik rumah doa agar patung tersebut ditutupi terpal. Pemilik rumah doa, Yacobus Sugiarto yang bermukim di Jakarta kemudian mengirimkan terpal dari Jakarta untuk menutup patung itu.
Warga tak pernah nyatakan keberatan
Ketua pengelola rumah doa Sasana Adhi Rasa, Petrus Surjiyanta menyebutkan selama ini warga tidak pernah menyatakan keberatan dengan patung itu. Tiba-tiba, pada 11 Maret 2023, sekelompok orang yang mengatasnamakan partai politik Islam mendatangi pengelola rumah doa.
Kepada Petrus, mereka menyatakan sebagian warga keberatan dengan patung itu.
"Mereka minta patung dibongkar atau dipindah supaya tidak ganggu umat yang beribadah di masjid," kata Petrus. Hingga berita ini ditulis, Tempo sedang mengkonfirmasi anggota ormas yang keberatan dengan keberadaan patung Bunda Maria itu.
SHINTA MAHARANI | ANDRY TRIYANTO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.