Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Prosesi pemakaman Eril berakhir tak lama setelah azan Zuhur. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih atas antusias warga yang mengantarkan jenazah sulungnya. "Hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati tenyat kehidupannya sangat padat penuh manfaat. Dua puluh tiga tahun mungkin belum cukup menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti memadai menajdi manusia yang dicintai akbar," kata Ridwan Kamil, Senin 13 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan, lokasi makam tersebut merupakan lahan yang sedianya akan dibangun masjid untuk warga sekitarnya. Bagian lahan berada di sudut terpisah dengan kompleks masjid kemudian di jadikan makam Eril.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Izinkan kami mengumumlan bahwa masjid ini akan diberi nama Al Mumtadz, yang artinyabyang paling baik. Mudah-mudahan menjadi tempat yang mulia di Cimqung tempat Eril dikuburkan," kata dia.
Ridwan Kamil bersama istrinya, Atalia Pratya dan dua anaknya Zara dan Arka tiba di lokasi makam menggunakan mobil jenazah yang membawa Eril. Ratusan warga menyemuti sepanjang jalan yang dilalui rombongan. Setibanya di lahan makam disambut dengan lantuan tasbih yang diperdengarkan waerga yang menyemuti gerbang. Hanya undangan dan pihak keluarga yang boleh memasuki areal lahan pemakaman.
Lokasi makam Eril berada di areal sudut lahan yang menjorok. Sekelilingnya bentang sawah. Lokasi makam berada di areal yang di bentuk setengah lingkaran. Ridwan Kamil sempat memposting disain makam itu di Instagram pribadinya.
Selepas rombongan tamu undangan meninggalkan makam, ratusan warga menyerbu. Rombongan mahasiswa ITB, rekan sekampus Eril juga berziarah. Sebagian bukan teman satu jurusan. Eril mahasiswa tingkat akhir angkatan 2017 Teknik Mesin ITB. "Temannya banyak," kata salah satu diantaranya.
Sebagian warga yang berziarah kubur merupakan warga sekitar. Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil dikenal warga. "Saya gak kenal tapi Ibu Atalia kalau Lebaran suka ke sini kalau pulang kampung," kata Suryanti, 30 tahun.
Suryanti yang memboyong dua anaknya meruapkan salah satu warga Cimaung yang menunggu prosssi pemakaman Eril sejak pagi hari. "Warga inisiatif sendiri, pengen lihat," kata dia.
Rusi, 54 tahun, warga Cijerah Kota Bandung salah satu warga yang sengaja jauh-jauh datang untuk mengikuti prosesi pemakaman Eril. Dia berangkat pukul delapan pagi dan baru tiba pukul 10 siang menembus macet. "Saya datang sama suami," kata dia.
Rusi tidak mengenal Eril dan keluarganya. Dia sengaja datang karena ingin menunjukkan simpati. Dia mengikuti perjalanan pencarian Eril. "Turut bela sungkawa. Dia anak yang baik. Anak soleh. Semoga diterima amalannya. Digampangkan ke surga-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata dia.
Lainnya, Lelis 56 tahub, warga Majalengka sudah menunggu di lokasi malam jelang pukul lima pagi. "Ibu mah ngikutin dari pertama-pertama waktu terjadi juga," kata dia.
Lelis mengaku lega bisa berziarah di makam Eril. "Ibu juga punya anak alaki-laki. Seandainya ibu yang ditinggalin sama anak. Tidak tahu rasanya," kata dia.
Ratusan warga terus memadati makam Eril. Petugas yang berjaga berulang kali mengingatkan agar tertib dan berhati-hati karena lokasi makam tanahnya masih basah.
AHMAD FIKRI
Baca: Jenazah Eril Tiba, Sejumlah Warga Mencoba Menerobos ke Komplek Pemakaman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.