Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Wiranto: Islam Tidak Mungkin Dibenturkan dengan Pancasila

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengatakan Pancasila bahkan telah menyerap nilai utama dari ajaran tauhid Islam.

6 Mei 2017 | 22.16 WIB

Menpolhukam Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenpolhukam Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Albert/magang
Perbesar
Menpolhukam Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenpolhukam Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Albert/magang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan Islam tidak mungkin dibenturkan dengan Pancasila. Menurut dia, Pancasila bahkan telah menyerap nilai utama dari ajaran tauhid Islam.

Islam dan Pancasila, kata dia, tidak mungkin terjadi benturan. Sebab, ada proses dialogis yang terjalin sejak dulu kala. Ia mengatakan, para ulama terdahulu sudah memahaminya.

Baca: Wiranto: Organisasi Bertentangan dengan Pancasila Harus Dibubarkan

"Ternyata Pancasila tidak bisa dipertentangkan dengan Islam," kata Wiranto dalam seminar Keislaman dan Keindonesiaan, Aktualisasi Pemikiran dan Kejuangan Hadratus Syaikh KHM Hasyim Asy’ari di MPR, Jakarta, Sabtu, 6 Mei 2017.

Menurut Wiranto, Pancasila dan Islam justru melebur. Pancasila menyerap roh dari ajaran tauhid Islam. "Inilah sesungguhnya ketajaman visi tokoh-tokoh Islam," katanya.

Wiranto sengaja hadir dalam acara seminar itu untuk memperoleh gambaran nyata di masyarakat dan mengupas masalah bernegara. Menurut dia, diskusi langsung dengan masyarakat dan pemangku kepentingan sangat penting dalam pengambilan keputusan. Ia pun berharap bisa membuat keputusan yang adil, jujur, dan tanpa tendensi politik.


Baca: Wiranto Singgung HTI Saat Bertemu Para Rektor Bicarakan Pancasila

Dalam seminar itu, Wiranto kembali menegaskan bahwa jatuh dan bangun Indonesia sangat bergantung kepada masyarakat Islam. Menurut dia, hanya toleransi yang bisa menjaga keutuhan bangsa.

Kehadiran Wiranto dalam seminar tersebut juga bertujuan untuk silaturahmi dengan ulama Nahdatul Ulama (NU) Gus Sholah, pengasuh Universitas Pondok Pesantren Hasyim Asya'ri Tebu Ireng, Jombang. Universitas tersebut adalah penginisiasi seminar yang dihadiri Wiranto.

VINDRY FLORENTIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus