Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Pembangunan prasarana jalan, tujuan utamanya adalah untuk dilewati. Makin padat lalu lintas di atas jalan tersebut, makin ekonomis pembangunan jalan tersebut. Artinya, investasi yang ditanamkan pada jalan itu segera terbayar kembali. Kalau jalan sudah dibangun dengan biaya sangat mahal, kemudian tidak boleh dilewati, atau yang boleh lewat dibatasi, walaupun hanya 3,5 jam per hari (pukul 06.30-10.00 WIB), itu namanya menyia-nyiakan investasi.
- Berapa kerugian negara akibat three-in-one karena keputusan-keputusan penting, kontak dagang yang penting, rapat-rapat yang penting, yang seharusnya bisa dimulai pukul 08.00, terpaksa harus dimulai pada pukul 11.00 ke atas. Memang susah menghitung kerugian jenis ini karena ia intangible, tetapi bisa diperkirakan kerugian ekonomi nasional tiap tahun bisa triliunan rupiah. Sebab, yang dihadang tersebut justru pusat kegiatan bisnis Jakarta dan Indonesia (Jalan Gatot Subroto-Sudirman-Thamrin).
- Karena jam kantor mulai mundur, jam pulang pun mundur. Semula pukul 17.00 sudah bisa pulang, sekarang harus molor sampai pukul 20.00 atau 21.00.
- Dampak negatif lain adalah penggunaan jalan-jalan alternatif yang melampaui daya pikulnya. Jalan-jalan ”tikus”, yang mestinya untuk penghuni lingkungan, berubah menjadi jalan raya yang padat.
- Kebijakan pengaturan lalu lintas yang serampangan itu menimbulkan perilaku penduduk yang serampangan juga.
- Bagian yang paling menyedihkan adalah pekerjaan polisi bertambah, yakni memelototi mobil-mobil pribadi yang masuk atau keluar wilayah three-in-one untuk memastikan apakah penumpangnya genap tiga orang. Sebaliknya, kita bisa menilik apa manfaat three-in-one tersebut. Sebagai warga pinggiran DKI Jakarta, sejak diberlakukannya three-in-one sampai saat ini, saya tidak mengerti apa sebenamya manfaat three-in-one tersebut.
MARTONO MODJO
Kota Madya Depok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo