Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, Edisi 12 Maret 1988
Duet Baru Republik Kita
Seusai Pemilihan Umum 1987, Majelis Permusyawaratan Rakyat sudah dipastikan kembali memilih Soeharto menjadi presiden periode 1988-1993. Yang agak di luar kebiasaan, posisi calon wakil presiden riuh diperebutkan sejumlah tokoh politik.
Fraksi Persatuan Pembangunan mengajukan ketua umumnya, Jailani Naro. Adapun Fraksi Karya Pembangunan, Fraksi Utusan Daerah, Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia sepakat mengusung Menteri Sekretaris Negara Sudharmono. Sebelumnya, wakil presiden selalu ”dipilih” dari calon tunggal: Sultan Hamengku Buwono IX pada 1973, Adam Malik pada 1978, sampai Umar Wirahadikusumah pada 1983.
Tapi ”ketidaklaziman” ini berakhir antiklimaks. Fraksi Persatuan Pembangunan mencabut dukungan kepada Naro dalam Sidang Umum Majelis. ”Demi kepentingan nasional, kami memutuskan menarik pencalonan Saudara Dr H J. Naro sebagai wakil presiden RI masa bakti 1988-1993,” kata Ketua MPR Kharis Suhud. Sidang pun mengesahkan calon tunggal, Sudharmono.
CATATAN
27 April 1810
Ludwig van Beethoven, komponis dan pianis asal Jerman, menampilkan gubahannya, Fur Elise.
28 April 1859
Pasukan Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron, Banjar, Kalimantan Selatan.
29 April 1429
Jeanne d’Arc memimpin tentara Prancis mengusir tentara Inggris yang mengepung Orleans. Jeanne yang berhasil menguasai Orleans mengatakan mendapat bimbingan Tuhan untuk membangkitkan semangat pasukan.
30 April 1938
Tokoh kartun kelinci Bugs Bunny muncul dalam film Porky’s Hare Hunt yang diproduksi oleh Warner Bros.
1 Mei 1925
Federasi Serikat Pekerja Cina didirikan dan kini menjadi serikat pekerja terbesar di dunia dengan anggota 134 juta orang.
2 Mei 1964
Pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional. Ia gigih melawan Belanda setelah suaminya, Ibrahim Lamnga, tewas dalam peperangan. Cut meninggal dalam pengasingan di Sumedang, Jawa Barat, pada 1908.
3 Mei 1937
Novel Gone with the Wind karya Margaret Mitchell mendapat penghargaan Pulitzer. Kisah romantis dengan latar belakang perang saudara Amerika Serikat ini diangkat ke layar lebar pada 1939 dan mendapat 13 Oscar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo